Parah, 13 Siswa SMA di Jepang Kepergok Mengintip Pemandian Air Panas Wanita
Salah satu skenario favorit yang sering muncul di anime kini terjadi di dunia nyata yang berujung pada permintaan maaf dari kepala sekolah.
IDWS, Minggu, 19 Mei 2019 - Tahun ajaran baru di Jepang dimulai pada April, dan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Prefektur Tochigi, Jepang, menggelar studi tur dua malam bagi siswa-siswi barunya. Tempat tujuannya adalah sebuah kota bernama Nikko yang terkenal akan pegunungan indah, menjadikannya lokasi jalan-jalan sempurna tak hanya di Tochigi, tapi juga di seluruh Jepang.
Kota Nikko memiliki keindahan alam luar biasa serta kultur yang signifikan, termasuk Kuil Toshogu yang didedikasikan bagi Tokugawa Ieyasu, seorang shogun yang mendirikan dinasti berusia 300 tahun, dinasti Tokugawa. Selain itu masih ada Danau Chuzenji dan air terjun Kegon no Taki di sana.
Air Terjun Kegon no Taki di kota Nikko, Prefektur Tochigi, Jepang. (SoraNews24)
Akan tetapi, bagi para murid laki-laki yang mengikuti studi tur tersebut, apa yang ingin mereka lihat bukanlah pemandangan pegunungan yang indah ataupun air danau serta air terjun yang jernih, tapi "gunung kembar" yang menyembul dari air di pemandian air panas wanita di hotel tempa murid-murid tersebut menginap.
Ilustrasi wanita mandi di pemandian air panas. (SoraNews24)
Hot spring voyeurism, atau mengintip pemaindian air panas [wanita] telah menjadi skenario populer dalam fantasi anak-anak muda terutama lelaki yang tengah menjalani masa puber di Jepang, dan mungkin bagi para penikmat anime serta manga.
Sebenarnya guru-guru SMA tersebut sudah memperingatkan para murid agar tidak mengintip sebelum studi tur dimulai pada 24 April 2019. Staff sekolah bahkan menuliskan peringatan keras dilarang mengintip yang ditempelkan di pintu masuk menuju ruang ganti wanita agar para lelaki tidak menyusup ke sana.
(Anime: Kaguya-sama wa Kokurasete)
Akan tetapi, segerombolan siswa kelas XI (sebelas, alias tahun pertama) dari SMA tersebut yang rata-rata baru berusia 15-16 tahun menemukan strategi lain. Di hotel tersebut, baik area pemandian khusus pria dan wanita memiliki area outdoor yang hanya dipisahkan dengan sebuah dindin.
Pada malam kedua perjalanan studi tur mereka, 13 siswa memasuki area outdoor dari pemandian air panas pria lalu nekad memanjat tembok tinggi yang memisahkan area outdoor pemandian pria dengan wanita untuk mengintip teman-teman sekolah wanita mereka.
Beberapa siswi yang tengah menikmati pemandian air panas saat para bocah nekad itu mengintip, memergoki aksi pengintipan itu dan langsung melapor ke para guru.
Guru-guru langsung bertindak dan menyidang 13 siswa nekad itu, bahkan turut menyalahkan 15 siswa lain yang di saat kejadian ada di TKP, namun tidak berbuat apa-apa untuk mencegah rekan-rekan mereka melaksanakan aksi mesumnya.
Kepala Sekolah dari SMA itu, yang namanya tak disebutkan, telah menyatakan permintaan maafnya:
Kami tidak punya alasan untuk diutarakan kepada para siswi kami yang menjadi korban atas insiden [pengintipan] ini. Kami akan mengambil tindakan-tindakan untuk memastikan kejadian seperti ini tak akan terulang kembali.
Meski sekolah tersebut menyatakan para murid yang terlibat akan ditindak keras, tidak ada tuntutan kriminal yang dilayangkan pada kasus ini. Akan tetapi mengingat ada juga beberapa tamu hotel lain yang juga turut mandi saat para siswa mesum itu melangsungkan aksinya, dipastikan pihak hotel tak akan mau menerima sekolah itu lagi.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: SoraNews24