Kontroversi Chiitan, Maskot Nyentrik asal Jepang yang Populer Karena Kebrutalannya Hingga Digusur dari Posisi Duta Pariwisata
IDWS, Kamis, 16 Mei 2019 - Maskot kontroversial asal Jepang, Chiitan, dilengserkan dari jabatannya sebagai maskot dan duta pariwisata dari kota Susaki di Prefektur Kochi.
Alasannya sederhana saja: Banyaknya video-video yang disebar lewat akun-akun media sosial maskot berbentuk berang-berang oranye (atau kuning?) itu yang memperlihatkan aksi-aksi ekstrim yang sulit dilakukan oleh seseorang dalam kostum tinggi besar seperti Chiitan. Aksi-aksi tersebut kadang juga terkesan brutal.
Chiitan diciptakan berdasarkan seekor berang-berang asli dengan nama yang sama yang meraih popularitas di internet pada 2016 silam, yang bahkan sempat tampil dalam tayangan televisi bersama grup idol Kamen Joshi.
Karena kepopuleran Chiitan si berang-berang (yang nyata), versi kostumnya pun dibuat untuk menaikkan brand Chiitan. Desain kostum Chiitan dibuat dari sebuah maskot dari kota Susaki yang bernama Shinjo-kun.
Chiitan (kiri) dan Shinjo-kun. (@shinjokun/Instagram)
Karena kemiripan dengan Shinjo-kun itulah, Chiitan mendeklarasikan diri (tim manajemen Chiitan yang berbasis di Tokyo, lebih tepatnya) sebagai duta pariwisata untuk kota Susaki. Merasa popularitas Chiitan berpotensi untuk kemajuan kota tersebut, kota Susaki menerima dan mengakui Chiitan sebagai perwakilan semi-resmi dari kota tersebut. Chiitan versi kostum bahkan sempat terlibat dalam beberapa video bersama Shinjo-kun.
Meski terkesan imut, video-video tersebut jauh dari kesan brutal, sesuatu yang membuat Chiitan versi kostum ini populer. Akan tetapi pada akun Twitternya yang saat ini sudah di-banned, kebrutalan Chiitan masih berlanjut.
Seiring dengan makin populernya Chiitan lewat aksi-aksi ekstrimnya, para penduduk kota Susaki mulai menyadari apa yang membuat maskot mereka populer dan mulai mempertanyakan apakah maskot "lain daripada yang lain" seperti itu pantas menjadi perwakilan mereka.
Balai Kota Susaki melaporkan mereka menerima lebih dari 100 komplain dari penduduk setempat akan kebrutalan Chiitan.
Aksi Chiitan menirukan gaya para pegulat di ring. (Chiitan/YouTube)
Setelah mengkaji ulang aksi-aksi Chiitan, para pejabat kota Susaki menilai apa yang dilakukan Chiitan selama ini hanya melulu memperlihatkan kekerasan dan kebrutalan, bukannya mempromosikan nilai-nilai positif dari kota Susaki, sehingga pada akhirnya diambil keputusan untuk memutus hubungan antara kota Susaki dengan Chiitan versi kostum itu.
Belum lagi, Chiitan justru dituduh melanggar hukum hak cipta dan kekayaan intelektual karena kemiripan desain kostumnya dengan Shinjo-kun dan nama yang sama dengan berang-berang asli yang lebih dulu terkenal.
Walikota Susaki, Kosaku Kusunose menuturkan kepada Yomiuri Online bahwa keputusan tersebut diambil dengan berat hati karena tingkah laku Chiitan membawa dampak dan citra negatif kepada Shinjo-kun yang merupakan maskot resmi kota tersebut.
Bukannya introspeksi, kelakuan Chiitan malah makin menjadi:
Kebrutalan Chiitan bahkan menggaung hingga ke seberang lautan, tepatnya Amerika Serikat. Bulan lalu, Chiinta jadi headline di negeri Paman Sam setelah pembawa acara talkshow populer John Oliver mendedikasikan satu segmen acara untuk "memperkenalkan" Chiitan kepada khalayak ramai di sana serta mendeskripsikan kebrutalan-kebrutalan Chiitan.
Tak hanya membahas tentang Chiitan, John Oliver juga mengirim ChiiJohn — Chiitan versinya sendiri — langsung ke Jepang untuk menemui Shinjo-kun dan berharap agar dapat menciptakan maskot tak resmi baru yang dapat menemaninya.
Goodnight from Chiijohn and his new best friend, @shinjokun_info! pic.twitter.com/xim1h0qlrv — Last Week Tonight (@LastWeekTonight) April 22, 2019
Ò?Ó?)?Chiijohn-oniichan is still enjoying life in Susaki!
sometimes I have to hide his glasses so I can have my ramen.@iamjohnoliver@LastWeekTonight
please send us noods.#Chiijohn #Susaki #LastWeekTonight pic.twitter.com/zmEoOWmXEj — ????????5/18?? (@susaki_city_PR) April 22, 2019
Hal ini memicu "kemarahan" Chiitan. Tak terima akan perbuatan Oliver, Chiitan mendeklarasikan perang terhadap pembawa acara itu lewat beberapa video, menunjukkan bahwa mereka tak takut dengan siapa pun. Ia bahkan menantant Oliver untuk bergulat ala WWE di ring, bahkan "mengundang" Dwayne 'The Rock" Johnson untuk membantunya melawan Oliver.
Namun semuanya berubah pada Selasa, 14 Mei 2019 kemarin di mana (tim manajemen) Chiitan menemukan bahwa akun Twitter Chiitan untuk berbagai wilayah Jepang, Korea, Brazil, Arab dan Turki telah di-banned tanpa peringatan maupun alasan yang jelas oleh pihak Twitter pusat.
Chiitan berusaha meminta bantuan kepada para penggemarnya dan publik agar akun-akun tersebut dikembalikan lewat akun berbahasa Inggris Chiitan yang masih selamat, namun hari ini akun tersebut juga telah di-banned. Selain itu, Twitter juga tak mengampuni akun dari Chiitan si berang-berang (asli) dan menjatuhi sanksi yang sama.
Chiitan meminta bantuan lewat petisi di Change.org. (Change.org)
Kemudian pihak manajemen Chiitan pun mencoba membuat petisi di Change.org dan menargetkan 2.500 dukungan. Hingga artikel ini ditulis, petisi tersebut telah melebihi target dan ditandatangi oleh 3152 orang.
Apakah ter-banned-nya Chiitan di Twitter terkait dengan konflinya melawan John Oliver? Apalagi media sosial berlogo burung biru itu merupakan perusahaan asli Amerika Serikat. Siapa yang tahu?
(Stefanus/IDWS)
Sumber: SoraNews24 (1, 2), Yomiuri Online