Adaptasi Live-Action Netflix Untuk Avatar: The Last Airbender Ditinggal Duo Pencipta Serial Animasinya
Adaptasi live-action dari serial kartun populer Avatar: The Last Airbender (ATLA) masih diproduksi oleh Netflix, namun duo kreator dari serial animasi tersebut tak lagi terlibat dalam adaptasi kali ini, dan para penggemar tidak menyukainya.
IDWS, Kamis, 13 Agustus 2020 - Michael Dante DiMartino mengumumkan bahwa dirinya dan co-creator serial animasi ATLA, Bryan Konietzko, tak lagi terlibat dengan proyek adaptasi live-action Netflix akan ATLA blognya pada hari Rabu (12/8/2020) kemarin. Alasannya? Adanya perbedaan kreativitas antara mereka dengan pihak Netflix.
"Ketika Bryan [Konietzko] dan saya bergabung dalam projek ini pada 2018, kami digaet sebagai produser eksekutif dan showrunner. Dalam pengumuman bersama untuk serial [live-action] ini, Netflix mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menghormati visi kami dalam adaptasi ini dan akan mendukung kami menciptakan serial live-action tersebut. Dan kami menyampaikan betapa bersemangatnya kami ketika diberi kesempatan untuk memimpin proyek tersebut. Sayangnya, semua tidak terjadi sesuai yang kami harapkan," tulis DiMartino.
Concep art untuk serial Avatar versi Netflix. Sumber: Netflix
Ia lalu menambahan bahwa seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan perbedaan antara situasi yang ada dengan komitmen Netflix di awal proyek, dan DiMartino mengaku bahwa tak lagi sanggup mengendalikan arah kreatif dari serial live-action Avatar: The Last Air Bender tersebut, sehingga memutuskan keluar.
"[Keputusan keluar dari proyek serial live-action ATLA] ini adalah keputusan profesional tersulit yang pernah saya ambil, dan pastinya tidak saya ambil dengan mudah, namun ini saya perlukan bagi kebahagian saya serta integritas kreatif saya," aku DiMartino.
Bryan Konietzko sendiri mengonfirmasi kepergiannya dari proyek adaptasi serial live-action Avatar lewat akun Instagramnya, @bryankonietzko.
Ini bukalah pertama kalinya DiMartino dan Konietzko meninggal produksi dari adaptasi live-action serial animasi ATLA. Ingat The Last Air Bender (2010)? Versi adaptasi live-action layar lebar dari ATLA yang diarahkan oleh sutradara M. Night Shyamalan yang dihujani kritikan serta cemoohan dari para penggemar? DiMartino dan Konietzko juga meninggalkan proyek tersebut di tengah jalan setelah terjadi perbedaan dengan proses produksi film tersebut, terutama dengan sutradara Shyamalan.
The Last Air Bender arahan sutradara M. Night Shyaman dianggap gagal total oleh para penggemar dan kritikus film. (NICKELODEON/PARAMOUNT)
Pada akhirnya The Last Air Bender memenangkan 5 penghargaan dalam Raspberry Awards ke-31, untuk kategori Film Terburuk, Sutradara Terburuk, Skenario Terburuk, Aktor Pendukung Terburuk, dan "Penyalahgunaan Efek 3D Terburuk".
Netflix sendiri menyatakan bahwa mereka masih tetap melanjutkan produksi dari serial live-action ATLA tanpa DiMartino dan Konietzko, dan bahkan menyatakan sangat percaya diri dengan tim kreatif mereka.
(NICKELODEON)
Kita tunggu saja tanggal mainnya, apakah ini akan melanjutkan bencana dari The Last Air Bender atau tidak.
(Stefanus/IDWS)