5 Aksi Pesilat Kontroversial Chintya Candranaya Diungkap Kebenarannnya: Palsu!
Netizen Indonesia sempat dihebohkan oleh aksi-aksi Chintya Candranaya, pesilat wanita asal Lampung yang mengklaim merupakan bagian dari perguruan Jigh AD Harimau Utara.
IDWS, Senin, 17 Agustus 2020 - Selain itu berparas cantik, Wanita berusia 24 tahun itu kerap menunjukkan aksi-aksi yang terkesan mustahil dilakukan manusia biasa lewat kanal YouTube-nya hingga meraih kepopuleran dengan cepat.
Beberapa aksi tersebut di antaranya adalah menendang tabung gas 12 kg, menghancurkan beton dengan tinju, hingga aksi ekstrim seperti menghindari peluru. Video-video tersebut mampu "membius" masyarakat dan mengundang decak kagum.
Pesilat asal Lampung, Chintya Candranaya yang menggegerkan dunia persilatan Indonesia dengan video-videonya. (Instagram/chintyacandranaya)
Namun belakangan ini banyak pihak yang meragukan keaslian dari aksi-aksi wanita yang kerap disapa Naya itu, bahkan beberapa petarung MMA sampai terbang jauh-jauh ke Lampung demi menyaksikan langsung kehebatan Naya yang digembar-gemborkan itu. Sayangnya hingga kini, mereka tak berani menampakkan batang hidungnya di dunia nyata.
Pada akhirnya para pakar di bidang beladiri pun memilih membongkar kebohongan dari video aksi-aksi Naya. Berikut ini adalah 5 aksi beladiri palsu yang terbongkar!
5. Besi dan Tembok di YouTube, gagang sapu di dunia nyata
Kejadian menarik bahkan mengocok perut ketika para petarung MMA yang terdiri Suwardi dan kawan-kawan mendatangi markas Chintya pada 8-9 Agustus 2020. Alih-alih bertemu Chintya dan gurunya yang mengaku sakti, Suwardi malah dipertemukan dengan kuasa hukum Chintya.
Tak sampai disitu, orang-orang yang mengaku sebagai murid Chintya muncul mendatangai mereka ingin unjuk kebolehan. Tapi anehnya, mereka ingin membuktikan kesaktian dengan benda-benda yang mudah patah, seperti gagang sapu berbahan seng.
Padahal, Chintya sang guru mereka kerap memamerkan sedang menghancurkan tembok dan besi. "Kami cuma ditemui perwakilan mereka, kuasa hukumnya. Heran juga, kok malah didatangi kuasa hukum. Salah kami apa? Kan cuma mau pembuktian," kata Suwardi kepada VIVA.
4. 1 lawan 40
Kebingungan juga dirasakan Deddy Corbuzier saat klaim yang muncul dari manajer Chintya, Anjar Weni. Dia menyebut Chintya mampu mengalahkan 40 orang sekaligus, dan membunuh lima di antaranya.
Yang jadi pertanyaan Deddy, Chintya justru tidak ditahan karena telah membunuh lima orang. "Lawan dua orang saja sudah engap. Kalau pakai pistol juga masih kalah, peluru habis, ada sisa dua sih, tapi gw lempar," canda Deddy bersama tiga bintang tamunya yang merupakan para praktisi beladiri, Theodorus Ginting, Suwardi, dan Mustadi Anetta.
3. Bengkokkan Batang Besi
Deddy Corbizier menjelaskan di depan tiga petarung Indonesia, Suwardi, Theodorus Ginting, dan Mustadi Anetta, dirinya bertemu dengan Chintya pada salah satu acara televisi.
Deddy Corbuzier (kanan) bersama petarung Indonesia, Suwardi. (Foto: Instagram/@stevewardi)
Deddy sempat bertanya kepada Chintya apakah itu teknik beladiri murni atau trik sulap. "Bilangnya beladiri. Lalu, gue minta tuh selang besi. Gue pukul, pengok bos," kata Deddy dalam acara #CloseTheDoor di podcast akun YouTube miliknya.
2. Tangan Hancurkan Tembok
Mantan atlet sekaligus wasit MMA, Mustadi Anetta juga tak tinggal diam melihat kontroversi yang dilakukan Chintya. Dia melakukan investigasi tentang kebenaran soal Chintya yang menghancurkan benda-benda keras.
Mustadi datang langsung tempat Chintya menghancurkan pilar tembok yang sempat viral . Chintya dalam video itu memamerkan ilmu menghancurkan pilar tembok bangunan yang tebal.
Fakta mencengangkan diungkap Mustadi. Dia menyebut pilar tembok itu bukan dihancurkan oleh tangan melainkan benda keras, salah satunya martil. Dan selebihnya video pukulan dan hancurnya pilar tembok diolah melalui proses editing.
Mustadi berani memastikan jika itu bukan perbuatan tangan manusia. "Jadi bisa saya pastikan itu bukan dihancurkan tangan atau kaki," kata Mustadi dalam akun youtube sportone.
1. Menghindari tembakan peluru
Di salah satu unggahan di media sosialnya, Chintya pamer ilmu menghindari tembakan peluru. Namun, pegiat seni beladiri silat Herri Pras mengatakan aksi tersebut merupakan sebuah trik editing video.
Dalam akun youtube pribadinya pada Jumat 14 Agustus 2020, Herri Pras menjelaskan, ketika peluru ditembakkan dan Chintya berhasil menghindar, ada beberapa pecahan botol yang terkena peluru menghilang.
"Kita tidak boleh menipu masyarakat, kita tidak boleh membuat video yang mengandung unsur kebohongan. Manusia tidak lebih cepat dari peluru," kata Harri Pras.
"Saya membongkar video editing dari Chintya yang menghindari peluru tersebut," sambung pria yang juga ahli di dunia per filman itu.
(Stefanus/IDWS)