Capek dan Lelah Dikecewakan Pria dan Disuruh Cepat Nikah? Di Jepang, Wanita Bisa Gelar Solo Wedding!
IDWS, Kamis, 13 Februari 2020 - Saat ini Jepang tengah mengalami krisis penurunan angka kelahiran, disebabkan oleh makin banyaknya orang-orang Jepang yang tidak mau menikah. Mereka lebih memilih untuk hidup sendiri karena tidak mau terkekang oleh kehidupan pernikahan.
Hal ini sedikit banyak juga dipengaruhi oleh biaya hidup yang mahal, membuat mereka berpikir berkali-kali untuk menikah. Tetapi semua wanita di dunia pasti pernah bermimpi menjadi pengantin yang cantik di hari pernikahan mereka. Karena itu, sebuah agensi travel di Jepang membuat paket wisata khusus wanita untuk merasakan pengalaman menjadi pengantin seorang diri alias solo wedding.
Setting pemotretan untuk solo wedding (nytimes.com)
Layaknya proses menyiapkan pernikahan, para wanita yang memakai jasa tersebut diperlakukan layaknya seorang pengantin. Mulai dari pemotretan pre-wedding, upacara pernikahan, sampai dengan honeymoon, tentunya tanpa pasangan.
Cerca Travel, agensi travel yang yang menawarkan paket perjalanan bernama “solo wedding trip”, menetapkan harga mulai dari $2,645 (sekitar 36 juta Rupiah) per pengantin. Sejak dibuka pada tahun 2014, paket perjalanan ini menjadi populer di kalangan wanita lajang Jepang yang ingin merasakan menjadi pengantin tanpa perlu dikekang kehidupan pernikahan setelahnya.
Brosur paket wisata solo wedding (thegep.net)
Paket wisata ini dimulai dengan konsultasi dan fitting gaun pengantin di hari pertama, kemudian sesi rias dan pemotretan dengan baju pengantin di hari kedua. Untuk hari-hari berikutnya dan aktifitas lainnya, kamu bisa memesan secara custom.
Hasil pemotretan dari wanita yang melakukan solo wedding (petapixel.com)
Hingga saat ini, sudah banyak wanita yang melakukan solo wedding ini dan sudah menjadi layaknya budaya di Jepang. Tidak hanya para wanita lajang saja, tapi juga wanita yang sudah terdaftar menikah di pemerintahan tapi belum pernah jadi pengantin, atau juga wanita yang tidak bahagia dengan pernikahannya.
Sumber: Japanese Station