Pendaki Majalaya Diduga Berbohong Takhlukan Puncak Gunung Himalaya, Curi Foto Pendaki Salatiga Sebagai 'Bukti'
Komunitas pendaki gunung Indonesia tengah dihebohkan dengan dugaan klaim palsu seorang pendaki asal Majalaya, Kabupaten Tangerang, yang mengaku telah berhasil mendaki salah satu puncak gunung di Himalaya, Nepal pada Oktober lalu.
IDWS, Sabtu, 17 Desember 2022 - Pendaki asal Majalaya (BUKAN Malaysia!) bernama Memet Isa Bahrudin (42) diduga menggunakan foto milik pendaki Indonesia lainnya sebagai bukti dirinya telah berhasil mencapai salah satu puncak Gunung Lobuche di Himalaya yang disebut Lobuche East Summit.
Foto seorang pria tengah mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Lobuche East yang diaku-aku Memet Isa Bahrudin sebagai dirinya itu belakangan diketahui merupakan foto dari seorang pendaki asal Indonesia asal Salatiga bernama Andika (Instagram @4ndika4).
Foto Andika pendaki Indonesia yang berhasil capai puncak Gunung Lobucher di Pegunungan Himalaya namun kemudian diklaim oleh Memet Isa Bahrudin sebagai foto dirinya. (Instagram @4ndika4)
Dugaan klaim palsu Memet tersebut dimulai dari postingan seorang pengguna Twitter dengan akun @igoen_anindya yang merupakan paman dari Andika. Dalam postingannya tersebut, @igoen_anindya menceritakan bagaimana keponakannya Andika berangkat untuk menjalani misi pendakian ke Pegunungan Himalaya pada awal Oktober dan berhasil mencapai puncak Lobuche East. @igoen_anindya juga menyertakan bukti video Andika saat berada di puncak.
Namun belakangan ia terkejut melihat pemberitaan di sosial media maupun portal-portal berita karena foto Andika saat membentangkan Bendera Merah Putih di puncak Lobuche East dinarasikan sebagai foto dari pendaki asal Indonesia lainnya bernama Memet Isa Bahrudin.
Postingan @igoen_anindya itu kemudian menadapat banyak tanggapan dari warganet Indonesia.
Siapa Memet Isa Bahrudin?
Melansir Indonesiainside.id, Memet Isa Bahrudin (42) adalah seorang pendaki asal Majalaya, Tangerang, Jawa Barat dan tinggal di Kampung Renged RT 001 RW 001 Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Ia adalah salah satu anggota dari tim misi pendakian ke Pegunungan Himalaya — tepatnya Gunung Lobuche di mana Andika juga berada dalam tim tersebut.
Memet Isa Bahrudin (kiri) saat dilepas oleh Sekda Pemkab Tangerang Moch Maesyal Rasyid untuk misi mendaki Pegunungan Himalaya di Nepal. (indonesiainside.id)
Menariknya, sebelum bertolak ke Nepal, Memet dilepas oleh Sekda Pemkab Tangerang, Moch Maesyal Rasyid yang mendoakan agar misi Memet dan timnya berjalan lancar sekaligus agar Memet dapat mengharumkan nama Tangerang di salah satu puncak Pegunungan Himalaya. Bahkan sebelum berangkat, diadakan acara syukuran agar misi memet lancar.
Acara syukuran agar misi pendakian Memet Isa Bahrudin lancar. (Tangkapan layar/Facebook Memet Isa Bahrudin)
“Kami dari Pemkab Tangerang dan masyarakat mendoakan agar misi pendakian berjalan lancar dan dapat mengibarkan bendera merah putih, serta panji Kabupaten Tangerang di puncak Gunung Himalaya nanti,” kata Moch Maesyal Rasyid pada Jumat (16/09/2022), seperti dikutip dari indonesiainside.id.
“Setelah sampai di puncak Gunung Himalaya nanti, kabarkan bahwa Kabupaten Tangerang berulang tahun ke-390. Ada anak Kabupaten Tangerang yang dapat menaklukan Himalaya,” lanjut Moch Maesal Rasyid kepada Memet.
Memet menggunakan foto Andika di puncak Lobuche East sebagai kover di akun Facebooknya. (Tangkapan layar/Facebook Memet Isa Bahrudin)
Diketahui Memet seharusnya dijadwalkan berangkat pada 2020 lalu, namun pandemi COVID-19 membuat jadwal pendakian ditunda hingga 2022. Memet sejatinya memiliki misi memainkan tiga alat musik tradisional yakni angklung, seruling, dan karinding ketika telah mencapai salah satu puncak Pegunungan Himalaya.
Dugaan Klaim palsu Memet Isa Bahrudin
Klaim Memet berhasil mencapai puncak Lobuche East Gunung Everest naik menjadi berita di beberapa media lokal dan sosial media. Salah satunya portal berita ayobandung.com yang mengunggah artikel di mana Memet menceritakan bagaimana ia berhasil mencapai puncak Lobuche East seolah-olah dirinya sendiri yang menjalaninya. Setelah paman Andika bersuara di media sosial mempertanyakan klaim Memet, ayobandung.com telah meng-take down artikel tersebut.
(Tangkapan layar Google)
(Tangkapan layar ayobandung.com)
Dugaan bahwa Memet melakukan klaim palsu semakin menguat setelah akun Instagram @himalayan_masters merilis Insta-Story yang menyatakan bahwa semua pendakian puncak Gunung Everest yang berhasil akan tercatat dan mendapat sertifikat dari Asosiasi Pendakian Gunung Nepal (Nepal Mountainering Association/NPA).
Tanggapan Memet akan "berita dirinya sukses capai puncak Lobuche East". (Tangkapan layar/Twitter @elioismygirl)
Berdasarkan data NPA, Memet dinyatakan gagal mencapai puncak Lobuche East karena keburu dievakuasi sebelum mencapai puncak akibat mengalami altitude sickness atau juga dikenal sebagai AMS (acute mountain sickness). Sedangkan Andika (@4ndika4) telah diakui sukses mencapai puncak Lobuche East.
(Tangkapan layar Instagram @himalayan_masters/Twitter @kikiNmaku)
Memet diduga meminta foto Andika dari salah satu anggota tim pendakian untuk kemudian, ia gunakan sebagai bukti bahwa dirinya berhasil mencapai puncak Gunung Lobuche.
Bukti lain adalah kesaksian dari sesama pendaki asal Indonesia, Furky R Syahroni (IG @furkyrs). Lewat Insta-Story-nya, Furky menceritakan di Nepal ia berkenalan dengan seorang pendaki asal Indonesia yang ia sebut dengan "A" dan mengetahui keberhasilan A mencapai puncak Lobuche East. Namun kemudian ia heran melihat foto A di puncak Lobuche East diklaim sebagai foto orang lain yang juga berasal dari Indonesia. Furky menyebut orang ini sebagai "B".
Tanggapan Andika
Beberapa warganet kemudian berinisiatif menanyakan langsung kepada Andika mengenai kebenaran cerita @igoen_anindya. Andika kemudian membenarkan sekaligus menyayangkan perbuatan Memet. Menurut Andika, ia memang berada satu tim dengan Memet dan membantunya berkomunikasi karena menurut Andika, Memet tidak bisa berbahasa Inggris. Selain itu, Andika mengaku banyak membantu Memet ketika terkena serangan AMS.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak Memet Isa Bahrudin maupun dari Pemkab Tangerang mengenai dugaan klaim palsu Memet.
(Stefanus/IDWS)