Direktur Indofood Bantah Harga Mi Instan Akan Naik, Apalagi Sampai Tiga Kali Lipat
Direktur PT Indofood Sukses Makmuk TBK, Franciscus Welirang, membantah bahwa harga mi instan berpotensi naik hingga tiga kali lipat karena naiknya harga gandum dampak dari invasi militer Rusia ke Ukraina.
IDWS, Rabu, 10 Agustus 2022 - Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo menyatakan harga mi instan berpotensi naik hingga tiga kali lipat dari harga normalnya akibat konflik militer Rusia-Ukraina sebagai dua negara penghasil gandum terbesar dunia.
Namun menurut Welirang, hal itu kecil kemungkinannya. Ia menuturkan bahwa setidaknya dalam jangka waktu dekat tidak akan ada kenaikan harga mi instan, apalagi sampai tiga kali lipat. Welirang juga menjelaskan bahwa komponen pembuatan mi dalam mi instan tidak hanya dari terigu.
"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," ujarnya Kompas.com, Rabu (10/8/2022).
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang. Bos Indofood bantah kabar soal harga Mi instan bakal naik 3 kali lipat.(Foto: Kompas.com/Josephus Primus)
"Coba cabai kemarin naik tinggi, emang harga mi ikut naik? Padahal kan ada cabai dalam proses pembuatannya. Terus pas harga minyak goreng naik, mi emang naik kan tidak. Jadi memang enggak begitu berdampaklah," lanjut Welirang.
Welirang yang juga menjabat sebagai sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku sejauh ini belm ada anggota Aptindo yang mengeluhkan macetnya distribusi gandum.
Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," ungkapnya.
Jadi bagi para penghuni kost yang masih mengandalkan mi instan sebagai solusi murah di kala kantong cekak, boleh lah bergembira mendengar kabar ini ya. Dan semoga tidak akan terjadi kenaikan harga mi instan apalagi sampai tiga kali lipat!
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com