Sejarah Khong Guan, Arti Nama, dan Alasan Tidak Adanya Sosok Ayah Menurut Sang Pelukis
Siapa orang Indonesia yang tak kenal Khong Guan? Pasti kalian langsung teringat dengan lukisan khas pada wadah kalengnya bukan?
IDWS, Senin, 24 Mei 2021 - Lukisan itu, serta arti nama Khong Guan, seringkali mengundang tanya bagi orang-orang di Indonesia. Khong Guan kini menjadi salah satu ikon kue Lebaran. Rata-rata masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan makanan khas Lebaran itu.
Arti dari nama Khong Guan sendiri kini sering dicari orang di mesin pencarian Google. Sedangkan menurut terjemahan Google Translate, Khong Guan berasal dari bahasa mandarin "kong guan" yang memiliki makna kaleng atau stoples kosong.
Meski populer, terutama di masyarakat desa di Indonesia, Khong Guan sendiri sebenarnya berasal dari Singapura. Pemiliknya pun merupakan imigran asal Fujian, China.
Alasan tidak ada sosok ayah
Ada hal yang unik dan menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat, yakni kenapa di biskuit Khong Guan tidak ada gambar ayah? Pelukis Khong Guan Bernardus Prasodjo membeberkan alasan tidak ada gambar ayah di biskuit Khong Guan.
Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.(Kompas.com/Kistyarini)
Mengutip laporan Kompas.com, dalam sebuah video yang diunggah Antara News di YouTube, Bernardus mengaku tidak tahu persis alasan tidak ada sosok ayah di gambar kaleng biskuit Khong Guan. Namun demikian, ia mengatakan bahwa yang ditonjolkan dalam gambar itu adalah sosok ibu. Ia memperkirakan hal itu dilakukan untuk memengaruhi ibu rumah tangga agar membeli Khong Guan.
"Jadi yang penting ada ibunya di situ karena yang belanja ibunya kok," kata Bernardus.
Bernardus Prasodjo, pelukis dari gambar khas biskuit Khong Guan. (Tribunjakarta.com)
Bernardus menjelaskan, pembuatan gambar di kaleng Khong Guan juga dilakukan melalui beberapa tahap. Awalnya ia membuat sketsa dulu, kemudian diajukan ke perusahaan. Setelah disetujui, baru ia lukis gambarnya.
"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau enggak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," jelas Bernardus.
Sejarah Khong Guan
Berdasarkan laporan Kompas.com melansir laman resmi Khong Guan, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura. Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga.
Dua bersaudara Chew Choo Han dan Chew Coo Keng yang mendirikan pabrik biskuit Khong Guan. (Tangkapan layar laman resmi Khong Guan)
Lalu, Jepang menginvasi Singapura. Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung. Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual. Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula. Karena minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun. Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.
Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang. Mesin tersebut dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual pemiliknya. Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit dengan mesin semi-otomatis itu. Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor. Bisnis biskuit pun melesat. Penjualannya meningkat pesat. Lalu pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.
Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an. Di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist rasa abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo. Namun, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com