Tiga Anak Meninggal Akibat Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Bantah Ada Kaitan Dengan Vaksinasi Covid-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah adanya kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan penyakit Hepatitis Akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.
IDWS, Kamis, 5 Mei 2022 - Sebelumnya sempat diberitakan adanya tiga pasien anak yang dirawat di RS Dr. Ciptomangunkusumo yang meninggal dunia, diduga akibat terjangkit Hepatitis akus misterius. Saat ini Kemenkes masih menyelidiki penyebab terjingkaitnya ketiga anak malang tersebut dengan pemeriksaan panel virus lengkap, melansir pemberitaan Kompas.com.
Yang pasti, Kemenkes lewat Lead Scientist untuk kasus Hepatitis Akut, Hanifah Oswari, telah membantah bahwa kejadian tersebut ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19 dalam keterangan pers virtual bersama Kemenkes pada Kamis (5/5/2022).
“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin Covid-19 itu tidak benar. Karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi Covid-19,” ujar Hanifah dikutip dari Kompas.com.
"Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Selain itu juga diharapkan adanya rumah sakit rujukan di setiap kabupaten," tambahnya.
Menurut Hanifah, kasus kematian tiga anak akibat Hepatitis akut misterius ini adalah kebetulan (coincidence).
Hanifah melanjutkan, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian infeksi Hepatitis Akut pada anak, pemerintah telah menerapkan beberapa hal.
Di antaranya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology). Selain itu, Kemenkes telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen.
Melansir pemberitaan Kompas.com, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa ketiga pasien anak bersangkutan tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi (Kompas.com/dok. Humas Kemenkes)
Tiba di RS dalam kondisi kritis
"Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut. Sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," ujar Nadia dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (5/5/2022). .
Siti menjelaskan, pada ketiga kasus ini, anak berusia dua tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia delapan tahun baru mendapatkan vaksinasi hepatitis satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya terkonfirmasi negatif Covid-19. Kemudian, berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu anak memiliki penyakit penyerta. Nadia pun menegaskan, sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa digolongkan sebagai penyakit Hepatitis Akut dengan gejala berat.
"Akan tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan," paparnya.
"Dan juga tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat," tambahnya.
(Stefanus/IDWS)