Studi Terbaru Menyatakan Liquid Vape Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
IDWS, Senin, 24 Juni 2019 - Banyak perokok aktif yang memilih berpindah ke rokok elektrik atau lebih dikenal sebagai vape. Alasannya sebagian besar karena lebih sehat daripada rokok, bau asap yang lebih bersahabat. Namun studi teranyar menunjukkan bahwa cairan dengan varian rasa pada vape merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada Mei lalu menambah bukti bahwa cairan rokok elektrik dapat menghambat fungsi sel-sel tubuh yang berperan dalam kesehatan jantung.
"Masyarakat berpendapat bahwa rokok elektrik lebih aman" kata Dr. Joseph Wu, Direktur dari Institut Kardiovaskular Stanford dan seorang profesor di departemen obat-obatan dan radiologi dari sekolah medis tersebut, dilansir dari CNN.
Para ahli mengatakan bahwa kepercayaan tersebut datang bukan hanya dikarenakan lebih sedikitnya bahan kimia penyebab kanker dibandingkan rokok tradisional, namung juga fakta bahwa produk-produk vape dijual dalam rasa manis seperti buah-buahan yang sepintas terasa aman.
"Hasil dari persepsi ini, banyak anak muda yang memilih menyedot vape," lanjut Wu. "Ada banyak sekali anak muda yang menyedot vape dan anak-anak ini akan tumbuh dewasa nantinya, dan orang-orang dewasa ini akan menjadi pasien yang akan dirawat oleh kardiologis seperti saya di masa depan."
Dalam studi yang melibatkan enak cairan vape dengan konsentrasi nikotin berbeda-beda ini, tim peneliti menemukan bukti efek toxic pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan melindungi jantung. Beberapa bukti itu termasuk di antaranya gangguan pada fungsi sel dan munculnya tanda-tanda peradangan.
Para peneliti mengamati bagaimana respons sel saat bersentuhan dengan cairan vape. Efek yang paling kentara terlihat pada cairan dengan rasa kayu manis. "Komponen rasa mana yang paling bertanggung jawab atas efek-efek ini serta cara kerjanya belum dapat diketahui dengan jelas,' jelas Wu.
Menanggapi hasil studi tersebut, sekelompok ahli kardiovaskular dari University of Massachusetts menganjurkan peneliti untuk melakukan tes pada sampel hewan. "Studi ini datang di tengah kekhawatiran yang berkembang pada produk vape dengan pilihan rasa mungkin lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya," jelas mereka.
Sebelumnya, studi lain mengamati dampak produk rokok elektrik terhadap kesehatan jantung secara lebih luas. Studi pada 2018 lalu menunjukkan, penggunaan rokok elektrik harian berisiko terhadap serangan jantung, meski dengan probabilitas yang lebih rendah daripada perokok tembakau.
"Kita melihat semakin banyak bukti bahwa rokok elektrik berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung," ujar pakar kardiovaskular NYU Langone Health, dr Lawrence Phillips, mengomentari penelitian.
Menurut Phillips, tak tepat membandingkan rokok tembakau dengan rokok elektrik. "Apa yang kita temukan adalah bahwa keduanya memiliki risiko kesehatan," katanya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNNIndonesia.com
Gambar Titel: hello SEHAT