Desainer Indonesia Angkat Desain Karung Tepung Terigu di Perhelatan Fesyen Internasional
Karya Maggie Hutahuruk-Eddy dengan labelnya, 2Madison, di New York Fashion Week Spring-Summer 2020. (Foto: Getty Images)
IDWS, Senin, 14 Oktober 2019 - Bagi desainer Maggie Hutahuruk-Eddy, inspirasi bisa datang dari mana saja. Tanpa terkecuali dari sebuah karung tepung terigu yang disulapnya menjadi sebuah busana bergaya urban. Karya Maggie itu lantas mencuri perhatian di New York Fashion Week.
Dengan labelnya, 2Madison, Maggie menjadi satu dari empat desainer Indonesia yang berkesempatan memamerkan karyanya di New York Fashion Week (NYFW) Spring-Summer 2020 September lalu. Selain Maggie, tampil pula karya Yogiswari Prajanti, Marina Christyanti dan Julianto yang digabung dalam peragaan bertajuk 'Indonesian Diversity'.
Ajang fashion bergengsi tersebut bukan yang pertama bagi perempuan berdarah Batak ini. Februari lalu, karyanya untuk pertama kali eksis di panggung NYFW Fall-Winter 2019.
Kala itu, koleksi bertema ulos menjadi debutnya di NYFW. Kali ini, Maggie menyuguhkan sesuatu yang berbeda lewat koleksi yang bertajuk 'Vivify the Block'. "Bisa diartikan mencerahkan dan mewarnai lingkunganmu. Jadi kalau koleksi sebelumnya agak serius, sekarang lebih berwarna, rileks, terasa hip-hop dan street style. Banyak mix and match bahan yang berbeda juga," cerita Maggie kepada Wolipop di galeri 2Madison di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
(Foto: Getty Images)
Menariknya, Maggie juga mengeksplor material yang tak biasa untuk sebuah pakaian. Muncul sebuah kaus dengan logo merek tepung terigu lokal Segitiga Biru yang dipakai model pria berkulit hitam di catwalk. Logo tersebut bukan cetakan di atas kain, melainkan langsung diambil dari karungnya.
Desainer yang juga seniman itu menuturkan, ide tersebut justru muncul di kala 'mepet'.
"Saya perlu t-shirt dengan grafik yang strong, tapi belum dapat. Padahal sudah mau berangkat ke New York. Pas saya lagi pikir-pikir, tiba-tiba Mba saya pulang dari pasar bawa karung tepung terigu dan beras. Langsung saya minta karungnya. Dari situ, berjalan organik saja. Saya bawa karung itu ke workshop, dibersihkan dan dibuat jadi kaus. And it was perfect, exactly what I needed," ungkap Maggie.
(Foto: Getty Images)
Maggie hanya mengambil bagian karung yang terdapat logo tepung terigu tersebut, lalu mengaplikasikannya di kaus putih model v-neck berbahan jersey premium. Di catwalk, kaus tersebut tampil stylish dengan padanan varsity jacket denim yang dihiasi permainan grafis nan eklektik dan jeans dengan tambalan tenun khas Makassar yang penuh warna. "Pembawaan sang model yang asli New Yorker bikin baju terasa lebih urban. Cara dia membawanya pas banget. And the rest is history," terang Maggie.
Setelah muncul di catwalk NYFW, kaus karung beras tersebut rupanya sempat memicu kehebohan di media sosial. "Aku kaget pas pulang kok banyak nge-tag di Instagram. Ternyata banyak yang ngomongin," tutur Maggie.
(Foto: Instagram/@2maggieson)
Responsnya beragam, mulai dari pujian hingga cibiran. "Lucunya ada yang bilang itu segitiga Illuminati," katanya diiringi tawa. Maggie bahkan mendapat apresiasi dari pihak Bogasari, selaku produsen Segitiga Biru. Beberapa orang penting perusahaan itu, kata Maggie, mengunggah foto look kaus karung itu di media sosial masing-masing. Ada pula yang sudah memesannya.
Selain kaus karung tepung, hadir pula coat denim yang bagian belakang dihiasi potongan karung beras. Bagi Maggie, tak ada niatan untuk menjadi viral lewat busana unik tersebut. Ia malah berharap, sorotan yang didapatnya bisa membuka mata masyarakat tentang pengolahan bahan bekas menjadi barang bernilai demi mengurangi limbah sampah.
"Siapa yang menyangka karung bisa muncul di panggung fashion sebeken New York Fashion Week," kata perempuan yang sempat mengenyam pendidikan seni di Amerika Serikat itu.