Program Garuda Select Jadi Sorotan, Pemain Disebut Merengek Pulang ke Indonesia Setelah Dimarahi
Program Garuda Select yang mengirim para pemain sepakbola muda berbakat Indonesia ke Inggris jadi sorotan publik Indonesia, namun bukan karena prestasi melainkan mentalitas pemainnya yang dituding lemah.
IDWS, Selasa, 22 Februari 2022 - Program Garuda Select yang disponsori oleh Mola TV, jadi sorotan setelah muncul kabar bahwa ada pemain yang merengek pulang ke Indonesia setelah kena marah pelatih.
Kabar itu diungkap oleh staf pelatih sekaligus penerjemah, Garuda Select, Timo Scheunemann. Pria blasteran Indonesia-Jerman itu menyebutkan bahwa terdapat sifat manja dari para pemain Garuda Select angkatan sekarang. Bahkan mentalitas manja tersebut ia klaim juga ada di angkatan sebelumnya.
"Anak-anaknya saya lihat memang begitu. Bukan baru sekarang, tapi kemanjaan itu sudah ada [sejak angkatan sebelumnya]," ujar Timo seperti dikutip dari Goal.com.
"Jadi tugas saya waktu itu, mendatangi kamar mereka [dan berbicara], akhirnya sekarang ada yang bermain di Persib Bandung, ada Kakang [Rudianto], ada beberapa pemain lah. Intinya pada saat dimaraih, diberi saran mana yang benar, ditegur karena dia salah, maksudnya kan baik, itu harus dikasih tahu ke mereka, kalau enggak ngambek," tambah Timo yang berasal dari Kediri itu.
(Kredit: Instagram @programgarudaselect)
Mirwan Suwarso selaku perwakilan Mola TV juga mengungkap hal yang sama. Menurutnya, ada beberapa pemain Garuda Select yang manja dan belum kuat secara mental.
"Dalam sepakbola, bos enggak selalu senang dengan kami. Di saat situasinya negatif, seharusnya [pemain] membuktikan, bukannya malah ngambek dan minta pulang," kata Suwarso dalam webinar Understanding Football Club's Business Model The Story of FC Como Italia, seperti dikutip dari Goal.com.
Garuda Select saat ini telah memasuki tahun keempatnya, dengan ratusan pemain muda Indonesia telah berkesempatan untuk masuk ke dalam program pembinaan.
Diminta contoh Bagus Kahfi
Timo meminta para pemain Garuda Select yang sekarang untuk meniru sosok Bagus Kahfi. Menurutnya, Bagus Kahfi yang juga merupakan jebolan Garuda Select memiliki mental dan perilaku yang bagus dan patut dicontoh. Salah satunya Bagus Kahfi tidak segan berbaur dengan pemain asing, tidak hanya dengan seasma pemain asal Indonesia saja seperti kebanyakan pemain Garuda Select lakukan.
"Jadi, Garuda Select itu langkah awal. Kalau ada pemain seperti Bagus, saya lihat ia karakternya mantap, bisa saja [jadi pelopor pemain Indonesia di Eropa]," tambahnya. Tetapi pemain pada umumnya memang butuh proses dan tahapan-tahapan itu, biar tidak manja," kata Timo.
Suwarso juga mengamini pendapat Timo.
"Saya akui yang bagus itu si Bagus Kahfi di Belanda," ungkap Suwarso juga dalam webinar yang sama seperti disebutkan di atas. "Cuma absen karena dia cedera terus."
"Tetapi pelatihnya kasih laporan kalau dia kagum sama Bagus Kahfi. Saat si Bagus cedera,dia malah lebih keras latihannya. Si Bagus ini dari zaman Garuda Select, jadi satu-satunya pemain yang mau membaur dengan orang-orang luar, bukan sesama pemain Indonesia saja."
Bagus Kahfi disebut sebagai role model yang bagus bagi para pemain Garuda Select. (Kredit: Goal.com)
Bagus saat ini masih bermain untuk Jong FC Utrecht, tetapi perlu diingat bahwa kontrak sang striker bakal habis akhir musim ini.
Pemain berusia 20 tahun tersebut berharap bahwa kontraknya akan diperpanjang oleh Utrecht, dan andai itu tidak terjadi, dirinya mengaku masih akan berjuang di Eropa.
(stefanus/IDWS)