Legenda Sepakbola Pele Menghembuskan Nafas Terakhir di Usia 82 Tahun
Legenda sepakbola Brazil, Pelé, meninggal dunia pada 29 Desember 2022 di Sao Paulo, Brazil, setelah bertarung melawan penyakit kanker yang dideritanya.
IDWS, Jumat, 30 Desember 2022 - Pemain bernama asli Edson Arantes do Nascimento tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di usia 82 tahun.
Pelé telah bertarung melawan kanker dalam beberapa tahun terakhir, di mana ia harus dirawat di rumah sakit beberapa pekan lalu untuk menjalani perawatan intensif termasuk infeksi pernafasan. Melansir The New York TImes, Pelé mengidap penyakit colon tumor sejak September 2021. Kemudian ia juga mengidap komplikasi jantung dan ginjal.
Kepergian Pelé untuk selamanya membawa duka bagi dunia sepakbola. Para tokoh-tokoh sepakbola, federasi sepakbola, maupun klub berbondong-bondong menyampaikan bela sungkawa masing-masing.
Sepak terjang Pelé di timnas maupun klub
Dikagumi berkat talenta serta instingnya dalam mencetak gol, serta kemampuan serbabisa sebagai seorang penyerang meski postur tubuh yang biasa saja, Pelé juga dikenal memiliki kepribadian yang ceria. Kepercayaannya bahwa sepakbola dapat menyatukan umat manusia dari berbagai ras, bahasa, maupun negara juga layak untuk diacungi jempol.
Pelé merupakan legenda sepakbola terutama di level timnas, di mana ia memimpin Brazil tiga kali Piala Dunia bersama Brazil, yakni pada 1958, 1962, dan 1970 kala turnamen sepakbola paling tersohor untuk level negara itu masih bernama Piala Jules Rimet. Bersama Brazil, Pelé mengemas 92 penampilan dan 77 gol.
Di sepanjang karirnya, Pelé hanya membela dua klub saja, yakni Santos yang ia bela pada periode 1956-1974, dan tim sepakbola Amerika Serikat New York Cosmos (1975-1977) di mana Pelé mencoba membantu mempopulerkan sepakbola di Negeri Paman Sam.
Sebelum laga terakhirnya pada Oktober 1977 di Giants Stadium, Pelé melakukan orasi di tengah lapangan didampingi oleh ayahnya serta petinju legendaris AS, Muhammad Ali di mana Pelé mengajak lebih dari 75.000 penonton untuk mencintai anak-anak melansir The New York TImes.
Penyerang fenomenal pada masanya
Sebagai seorang penyerang, postur tubuh Pelé terhitung kecil untuk ukuran Eropa, yakni 173 cm saja. Meski begitu Pelé memiliki kelebihan-kelebihan lain yang membuatnya menjadi salah satu penyerang paling komplet dalam sejarah sepakbola. Bisa dibilang Pelé adalah pioner dari peran Complete Forward yang kini lazim terlihat di sepakbola era modern seperti pada diri Zlatan Ibrahimovic, Robert Lewandowski, atau Karim Benzema.
Ia memiliki kendali luar biasa pada pusat gravitasi tubuhnya (center of gravity) yang membuat Pelé mampu menjaga keseimbangan baik saat menggiring bola maupun melakukan atraksi di udara seperti bicycle kick misalnya.
Ia sanggup menambah atau mengurangi kecepatan serta berganti arah dalam sekejab mata. Akurasi tendangannya juga sangat jitu menggunakan kaki kanan maupun kiri, sekalipun tengah dalam posisi hilang keseimbangan. Meski berpostur pendek untuk ukuran Eropa, Pelé sanggup melompat begitu tinggi mengalahkan rival-rivalnya para pemain Eropa dalam hal bola-bola atas.
Tak hanya itu, sundulan Pelé dikenal akurat dan bertenaga — seperti Cristiano Ronaldo atau Miroslav Klose. Gordon Banks, kiper Timnas Inggris di Piala Dunia 1970, mendapat pujian setinggi langit ketika berhasil menepis bola sundulan Pelé yang fenomenal. Hal itu secara tidak langsung menunjukkan betapa hebatnya sundulan Pelé sampai-sampai penyelamatan Gordon Banks itu disebut-sebut sebagai penyelamatan terbaik yang pernah dilakukan seorang kiper dalam sejarah sepakbola.
Adeus Pelé, descanse em paz..
Amor, amor e amor, para sempre!
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The New York Times