Dipecat Sebagai Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer Teteskan Air Mata Saat Wawancara Perpisahan
Ole Gunnar Solskjaer meneteskan air mata saat mengucapkan selamat tinggal seiring dengan dipecatnya dirinya sebagai manajer Manchester United usai dibantai Watford 4-1 dalam laga Liga Primer Inggris.
IDWS, Senin, 22 November 2021 - Dalam wawancara perpisahaannya, manajer sekaligus legenda Setan Merah asal Norwegia itu tampak berusaha menahan isak tangis. Ia dipecat dari jabatan manajer Manchester United setelah tim ia asuh tersebut dibantai di kandang Watford pada Sabtu (20/11/2011) malam waktu Inggris.
Dalam wawancara tersebut, Ole hanya berujar singkat.
"Kamu tahu seperti apa klub ini (Man Utd) berarti bagi saya, dan apa yang ingin saya capai di sini," kata Ole.
"Bagi klub ini, bagi para penggemar, bagi para pemain, dan para staff, saya ingin kami mengambil langkap ke tantangan selanjutnya di Liga (Inggris), memenangkan trofi."
"Saya yakin kita akan bertemu lagi karena jika ada tempat di mana saya akan melihat sepakbola, itu adalah Old Trafford," ungkap Ole seperti dilansir dari situs resmi Manchester United.
Sebagai gantinya, Man Utd telah menunjuk asisten Ole sekaligus eks pemain, Michael Carrick, untuk menangani skuad Setan Merah untuk sementara waktu hingga manajer baru terpilih.
Sejak menjadi caretaker pada Desember 2018 bagi Man Utd dan kemudian dikontrak secara penuh, Ole bisa dibilang lebih sukses dibandingkan dua pendahulunya, David Moyes dan Louis Van Gaal. Setidaknya dalam dua musim pertama menangani Setan Merah, mereka menduduki peringkat ketiga dan kedua, membuat Ole menjadi manajer Man Utd pertama pasca Sir Alex Ferguson yang membawa klub itu lolos ke Liga Champions Eropa dua musim berturut-turut.
Ole Gunnar Solskjaer berusaha menahan tangis dalam wawancara selamat tinggalnya dengan Manchester United. (Situs resmi Manchester United)
Kemudian dengan tambahan amunisi seperti Cristiano Ronaldo, Raphael Varane, serta Jadon Sancho, Ole digadang-gadang akan sanggup membawa pulang trofi Liga Primer Inggris ke Old Trafford untuk pertama kalinya sejak 2013.
Sayang, realita justru berkata lain. Selain dibantai Watford 4-1, Man Utd juga menderita dua kekalahan memalukan di kandang sendiri oleh dua rivalnya. Pertama oleh Liverpool (5-0) kemudian Manchester City (2-0). Kekalahan atas Watford membuat Man Utd tercecer ke peringkat 12 klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan 17 poin dari 12 pertandingan, sera mencatatkan satu kali kebobolan lebih banyak dibanding gol yang bisa dicetak.
Sebagai pemain, Ole merupakan pahlawan bagi Manchester United. Berkat gol kemenangannya di final Liga Champions Eropa melawan Bayern Munchen pada tahun 1999, Manchester United untuk pertama kalinya meraih Treble Winners sekaligus menjadi klub Inggris pertama yang melakukannya.
(stefanus/IDWS)