UEFA Resmi Tiadakan Peraturan Gol Tandang Untuk Kompetisi Klub Eropa Mulai Musim 2021-22
UEFA mengonfirmasi bahwa peraturan gol tandang di kompetisi di bawah naungannya mulai musim 2021-22.
IDWS, Kamis, 24 Juni 2021 - Peraturan gol tandang yang telah digunakan selama lebih dari 50 tahun itu kini tidak akan lagi menentukan tim mana yang lolos dari fase knockout kompetisi di bawah naungan langsung UEFA, yakni Liga Champions Eropa dan Liga Eropa.
Peraturan gol tandang sendiri diterapkan untuk nenentukan pemenang dari hasil seri babak knockout dua leg di mana kedua tim mencetak jumlah gol yang sama secara agretar di dua pertandingan. Pada situasi seperti itu, tim yang mencetak lebih banyak gol tandang dianggap sebagai pemenang dari hasil seri dan lolos ke babak selanjutnya dari suatu kompetisi. Jika jumlah gol tandang kedua sim masih tetap sama, baru pertandingan kedua dilanjutkan ke babak tambahan hingga kemudian adu pinalti jika hasil masih tetap seri.
UEFA pertama kali menerapkan peraturan gol tandang pada musim kompetisi 1965-66 di mana pertandingan pertama yang menggunakan peraturan tersebut adalah laga antara Budapest Honved melawan Dukia Prague di Piala Winners, melansir Wikipedia.
Berikut ini pengumuman resmi dari UEFA terkait penghapusan peraturan gol tandang, seperti dilansir dari Goal.com:
Seiring dengan rekomendasi dari UEFA Club Competitions Committee dan UEFA Women's Football Committee, Komite Eksekutif UEFA hari ini menyetujui proposal untuk menghapuskan peraturan gol tandang dari seluruh kompetisi klub UEFA (pria, wanita, remaja) dalam fase kualifikasi musim 2021-22.
Sebagai gantinya, jika agregat kedua tim menunjukkan hasil imbang, maka pertandingan kedua akan langsung dilanjutkan ke babak tambahan hingga adu pinalti.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. (Getty)
Keputusan dihapuskannya peraturan gol tandang itu dijelaskan oleh presiden UEFA, Aleksander Ceferin, yang mengatakan bahwa "peraturan tersebut telah "dijalankan berlawanan dengan tujuan aslinya" dan mendorong tim-tim sepakbola Eropa untuk tidak terlalu menyerang dalam bermain.
(Stefanus/IDWS)