Presiden Barcelona, Josep Bartomeu, Hadapi Mosi Tidak Percaya yang Berpotensi Melengserkannya dari Jabatan
Sebuah kampanye Mosi Tidak Percaya terhadap Presiden Barcelona, Josep Bartomeu, telah dimulai sejak September lalu dan telah melewati batas minimal 16.500 tanda tangan.
IDWS, Kamis, 8 Oktober 2020 - Sedangkan menurut pemberitaan media Catalunya, SPORT, tanda tangan yang menyetujui Mosi Tidak Percaya itu kini telah melebihi angka 20 ribu. Dengan mosi tersebut sudah mencapai kuorum, kini diharapkan presiden Barcelona itu tahu diri dan meletakkan jabatannya. Jordi Farre, kandidat presiden Barcelona, menyebut itu akan mempersingkat proses dan menghemat waktu.
Jika Bartomeu menolak mundur, klub akan menentukan tanggal referendum dalam 20 hari ke depan. Butuh suara sebanyak 66,6% dari daftar pemilih yang berjumlah sekitar 154 ribu pada referendum tersebut, untuk mencopot paksa Bartomeu dari posisinya.
Jumlah 20 ribu tanda tangan pada Mosi Tidak Percaya yang diajukan, dinilai menjadi sinyal kuat bahwa referendum akan berakhir dengan pencopotan Bartomeu.
Presiden Barcelona yang tengah menjabat saat ini, Josep Bartomeu. (Foto: FC Barcelona)
"Itu angka yang tak bisa dijawab, bahwa presiden dan seluruh direksi harus mundur segera," ungkap Jordi Farre kepada SPORT.
"Saya ingin mereka menghindarkan klub dari proses referendum, sehingga para anggota tidak perlu melakukan perjalanan untuk pemungutan suara. Dia harus segera mundur, sebagaimana juga seluruh direksi," sambungnya.
Barcelona sebelumnya sudah dua kali menjalani proses Mosi Tidak Percaya. Josep Lluis Nunez dan Joan Laporta masing-masing lengser pada 1998 dan 2008 karena proses tersebut.
Desakan agar Bartomeu mundur muncul setelah berbagai polemik yang terjadi di dalam tubuh Barcelona. Mulai dari skandal korupsi, serangkaian perselisihan internal, tim yang nirgelar musim lalu, potensi kepergian Lionel Messi, hingga perlakuan terhadap Luis Suarez yang baru saja dilego ke Atletico Madrid.