Punya Tim Bayangan, Nadiem Makarim Dinilai Tidak Memercayai SDM di Kemendikbudristek
Mendikbudristek Nadiem Makarim dikritik karena mengaku memiliki "tim bayangan" yang terdiri dari 400 orang dengan berbagai profesi seperti product manager, software engineer hingga data scientist untuk membantunya merumuskan berbagai kebijakan Kemendikbudristek.
IDWS, Selasa, 27 September 2022 - Nadiem mengungkapkan eksistensi tim bayangan tersebut dalam sebuah video di akun Instagramnya @nadiemmakarim pada 21 September 2022 yang menunjukkan Nadiem mengungkap eksistensi tim bayangan tersebut dalam acara United Nations Transforming Education Summit.
"Kami sekarang memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," ujar Nadiem dalam video tersebut.
Tim ini, kata Nadiem, berperan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain pendidikan di Indonesia.
"Jadi kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan, 'Sebentar, kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan'," jelas Nadiem.
Nadiem Makarim saat menghadiri acara United Naqtions Transforming Education Summit 2022. (Instagram @nadiemmakarim)
Kritikan terhadap tim bayangan Nadiem Makarim dilontarkan oleh Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, yang menilai pengelolaan kebijakan Kementerian dengan model "tim bayangan" tersebut mengandung risiko dan berbahaya.
"Bahaya ini, pengelolaan kementerian ko dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pakai tim bayangan pula," ujar Ubaid kepada Tribunnews.com, Selasa (27/9/2022).
Menurut Ubaid, tim bayangan ini dapat menimbulkan pertanyaan dari publik mengingat Kemendikbudristek saat ini telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah dan berkualitas. Pembentukan tim bayangan itu menunjukkan Nadiem tidak memercayai para Aparatur Sipin Negara (ASN) di Kemendikbudristek.
"Publik bertanya-tanya, ada apa ini dengan SDM di Kemendikbud? Bukannya sudah banyak dan melimpah. Bahkan tidak sedikit pula yang sudah profesor dan doktor. Apa mereka enggak bisa kerja, lalu harus pake tim bayangan?" ucap Ubaid.
"Punya tim komplet malah membentuk bayangan. Mengelola kekuasaan tidak boleh arogan begitu. Semua harus dilakukam scara transparan dan akuntabel," lanjut Ubaid.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Instagram @nadiemmakarim, Tribunnews.com