Siswa SD di Bone yang 'Diusir dari Gerak Jalan Karena Seragam Menguning' Kini Takut Masuk Sekolah
Siswa Kelas V SD 223 Mattampa Walle, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Andi Ikbal mengalami trauma dan enggan pergi ke sekolah usai dirinya diusir dari barisan gerak jalan HUT ke-77 RI karena seragamnya yang sudah kusam dan menguning.
IDWS, Senin, 22 Agustus 2022 - Pasca pengusiran yang dilakukan oleh guru sekolahnya itu, Andi Ikbal takut menjadi bahan perundungan oleh teman-temannya sehingga ia pun enggan berangkat ke sekolah. Terhitung, Ikbal sudah dua hari tak masuk sekolah, yakni pada Jumat dah Sabtu pekan lalu.
"Hari Jumat dan Sabtu kemarin tidak ke sekolah. Malu-malu ka sama temanku. Takut diejek. Di rumah saja temani mama ku" kata Ikbal kepada detikSulsel di rumahnya, Minggu (21/8/2022).
Pada upacara tanggal 17 Agustus 2022, Ikbal yang seharusnya mengikuti perayaan HUT ke-77 RI bersama sekolahnya, justru pulang ke rumah lebih awal dalam keadaan tengah menangis. Ketika ditanyai ibunya, Ikbal mengaku disuri dari barisan paskibra karena seragamnya telah menguning.
Melansir pemberitaan Merdeka.com, kasus pengusiran Andi Ikbal itu pun jadi viral di TikTok hingga membuat kepala sekolah Ikbal datang berkunjung ke rumahnya untuk meluruskan apa yang disebutnya "kesalah pahaman". Menurutnya, Ikbal bukan diusir karena masalah seragam.
"Yang sesungguhnya dia tidak ikut karena baru di atur, sementara peserta kan lebih. Nah ternyata setelah di atur, ternyata ada anak yang pingsan. Nah ada yang pingsan, ini dicari sama guru olahraganya, Pak Mustamin, dicari. Mana Iqbal?" jelasnya seperti dikutip dari video TikTok @sayaphati_ig.
Kepsek SD 223 Mattampa Walle yang memberi klarifikasi terkait pengusiran Andi Ikbal dari barisan paskibra. (TikTok @sayaphati_ig)
Ikbal sendiri kini telah mendapat bantuan seragam sekolah baru dari organisasi Sayaphati yang disebut bergerak di bidang kemanusiaan.
DPRD Bone turun tangan mediasi
Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan, ketika menemui Ahdi Ikbal. (Sumber: detikcom/Agung Pramono)
Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan menemui pihak orang tua Ikbal dan pihak sekolah usai menerima laporan kejadian tersebut. Irwandi menyebut ini perlu menjadi perhatian.
"Tentu ini menjadi perhatian kami, saya dan Pak Bupati. Makanya kalau bisa kita bicarakan bersama kita bicarakan. Tidak ada tujuan lain selain memperbaiki permasalahan ini," ucap Irwandi Burhan seperti dikutip dari detikSulsel.
Persoalan ini menurutnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun dalam kasus ini, Irwandi mengatakan ada kesalahpahaman atau miskomunikasi.
"Saya tadi bersama Sekcam, Danramil, dan Kapolsek Mare menemui keluarga Ikbal dan hadir juga kepala sekolahnya. Sudah tidak ada masalah. Ikbal wajib untuk ke sekolah kembali," terangnya.
Irwandi kemudian menyerahkan bantuan mesin jahit dari Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada keluarga Ikbal. Bantuan mesin jahit tersebut diharap mampu menopang perekonomian keluarganya.
"Saya serahkan tadi bantuan mesin jahit kepada keluarga Ikbal dari Ketua DPP kami (Airlangga Hartarto). Ada juga sepatu untuk dipakai bersekolah," sebutnya.
Sementara itu ayah Ikbal, Andi Aiwi, berjanji akan terus membujuk anaknya untuk kembali bersekolah. Ia juga menegaskan semua masalah yang berkaitan dengan anaknya telah selesai.
"Saya pastikan anak saya akan tetap bersekolah. Mulai besok dia ke sekolah. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua orang atas kepeduliannya dan bantuannya kepada keluarga kami. Ada dari Baznas Watampone, Ketua DPRD Bone, dan komunitas," tegas Alwi seperti dikutip dari detikSulsel.
(stefanus/IDWS)
Sumber: detikSulsel/Merdeka.com