Puluhan Pelajar SMP Terpaksa Menginap di Bukit Demi Dapatkan Sinyal Agar Bisa Ikut ANBK
Demi mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sebanyak 45 pelajar SMP Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), menginap di bukit. Bukit tersebut adalah Bukit Empaung, yang berada di Desa Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu.
IDWS, Kamis, 14 Oktober 2021 - Untuk mencapai puncak bukit, para pelajar menempuh perjalanan berat dan mendaki.
"Sekolah ke bukit lokasi ANBK 13 kilometer. Ke batas Serawak (Malaysia) 3 kilometer. Hitung normal saja, satu jam 4 kilometer jalan kaki," ujar Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan Ambresius Murjani, Selasa (12/10/2021), dilansir dari Kompas.com melansir Tribun Pontianak.
Sebanyak 45 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengikuti asassment nasional berbasis komputer (ANBK) dari atas bukit. Tidak hanya itu, agar bisa terhubung, pelajar-pelajar ini juga menggunakan jaringan internet Malaysia. (Istimewa/Kompas.com)
Selama pelaksanaan ANBK pada 4 dan 5 Oktober 2021, para siswa dan guru menginap di atas bukit Empaung selama tiga hari dua malam. Sehari sebelum ANBK, para orangtua murid terlebih dahulu pergi ke bukit untuk mendirikan tenda. Sedangkan, peserta didik dan guru, menyusul kemudian.
"Anak peserta ANBK bermalam selama tiga hari dua malam. Orangtua yang mempersiapkan tempat, tenda dan bantu angkut alat untuk ANBK," ucap Murjani.
Para siswa tersebut terpaksa menginap di bukit agar mendapat sinyal internet selama ANBK. Agar bisa terhubung pada saat ANKB, pelajar-pelajar ini menggunakan jaringan internet milik Malaysia. Sebenarnya, di Nanga Bayan terdapat tower mini base transceiver station (BTS) Telkomsel yang dibangun Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Pelajar SMP Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terpaksa mengikuti pelaksanaan Asassment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Bukit Empaung, Perbatasan Indonesia dengan Negara Malaysia. Tidak hanya itu, selama proses pelaksanaan ANBK, jaringan internet yang digunakan pelajar juga numpang milik Malaysia, yaitu jaringan Maxis dan Selkom (Istimewa/Tribun Pontianak)
Akan tetapi, tower mini tersebut tidak berfungsi karena rusak. "Memang serba salah, kita menyadari bahwa daerah kita baru sebagian yang punya jaringan internet dan sebagian besar juga belum ada listrik di siang hari," ungkap Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang Yosepha Hasnah, Kamis (14/10/2021). Ia mengungkapkan, pemberlakuan kebijakan tersebut seharusnya tidak sama di setiap daerah.
Menurut Yosepha, pengukuran tingkat kualitas pendidikan juga harus melihat ketersediaan infrastruktur jaringan internet, listrik, dan laptop di satuan pendidikan. “Kami sudah menyampaikan hal tersebut kepada Kemendikbud melalui Dinas Pendidikan Kalbar, tapi apa mau dikata kebijakan sudah telanjur digulirkan," tuturnya.