Guru SMP di Bone, Sulsel, Ceramah Berjam-jam Hingga Para Murid Kelaparan dan Sebagian Pingsan
Sebuah kasus unik terjadi di SMP Negeri 3 Boccoe, Kabupaten Bone, Sulwesi Selatan (Sulsel), di mana seorang guru memberi ceramah kepada para muridnya selama berjam-jam hingga mereka kelaparan hingga ada yang pingsan.
IDWS, Kamis, 23 September 2021 - Peristiwa tersebut jadi viral di media sosial setelah akun Facebook yang disinyalir milik orangtua dari salah satu murid yang terlibat dalam kasus itu menceritakannya ke platform sosial media itu, menurut laporan CNNIndonesia.com.
"Semoga saja bisa sampe ke Telinga Kadis Pendidikan Kabupaten Bone, bahwa seorang guru mengurung muridnya dari jam 7 sampai jam 3 sore sehingga para murid kelaparan bahkan ada yang hampir pingsan, tanpa ada alasan yang jelas. Tepatnya SMP Mario," tulis akun Facebook Eddha Sikki pada Jumat (17/9).
Sekretarias Dinas Pendidikan Bone, Nursalam, menceritakan kronologi kejadian. Menurutnya, beberapa orangtua murid yang cemas karena anak-anaknya belum juga pulang kemudian mendatangi sekolah dan melihat anak-anak mereka masih di dalam kelas bersama Usman. Namun karena pintu kelas dikunci, para orang tua yang cemas itu mengira buah hati mereka tengah disekap oleh sang guru.
Nursalam juga menyebut bahwa istri Usman yang juga bekerja di kantin sekolah SMP Negeri 3 Boccoe juga sempat menegur suaminya agar para murid dipulangkan, tapi Usman malah marah-marah dan membanting pintu.
Para murid akhirnya dipulangkan pada pukul 15.00 WITA setelah mengeluh kelaparan dan beberapa di antaranya pingsan. Meski begitu, Nursalam membantah bahwa Usman mengurung para muridnya seperti yang sempat ditudingkan para orangtua murid. Ia mengklaim bahwa Usman hanya mengumpulkan para murid dan memberi ceramah, hanya saja ceramah yang disampaikan terlalu panjang.
Ilustrasi kelas. (AFP/ADEK BERRY)
“Bukan penyekapan karena guru dan siswa itu sama-sama di dalam kelas. Guru itu mengaku ceramah. Bukan [dari] jam tujuh, melainkan guru itu ceramah dari jam sebelas hingga jam tiga sore,” kata Nursalam
Menurut Nursalam, Usman yang merupakan guru pindahan dari Sulawesi tengah pada 2016 silam itu memiliki rriwayat kelainan kejiwaan. Usman dipindahkan ke Bone karena melakukan hal sama di sekolah lamanya. Usman pun telah dipanggil pihak sekolah untuk menjelaskan persoalan itu.
"Guru yang bersangkutan memiliki gejala tidak normal. Jadi sebagian besar dari orang tua murid maklumi kejadian tersebut," katanya.
Gara-gara viral inilah Kepala Sekolah SMPN 3 Dua Boccoe Andi Sanawiah buru-buru mengirim surat penjelasan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Bone Nursalam. Setelah mendapat penjelasan soal kondisi kesehatan Usman, semua pihak termasuk orangtua murid akhirnya memaklumi “tindakan aneh” Usman itu seperti dilansir dari laporan Vice.com.
Sayangnya belum ada kabar terbaru apakah ada tindakan dari otoritas pendidikan setempat terkait upaya memastikan agar hal yang sama tidak terulang kembali.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNNIndonesia.com, Vice.com