Visi Program Bela Negara, Agar Generasi Milenial Tetap Inovatif Sekaligus Cinta Bangsa dan Negara
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa implementasi program bela negara masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
IDWS, Rabu, 19 Agustus 2020 - Menurut Wamenhan, program bela negara disiapkan bagi semua kalangan. Untuk itu, setelah diterapkan di tingkat universitas, nantinya akan dilanjutkan ke tingkat sekolah.
"Kami turunkan lagi ke level SMA, kemudian SMP, kemudian sekolah dasar, dan nanti ke usia dini," ucap Trenggono saat wawancara bersama Radio Elshinta, Rabu (19/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Dia menjelaskan, program bela negara untuk usia dini, salah satu konsepnya adalah merumuskan bagaimana peran orangtua untuk ikut terlibat di dalamnya. Caranya seperti memberikan dongeng-dongeng tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia sebelum putra-putrinya tidur.
Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono saat diperkenalkan Presiden RI, Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Joko Widodo melantik 12 orang wakil menteri Kabinet Indonesia Maju.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Bukan militer dan tidak wajib
Lebih lanjut Trenggono menyebutkan, untuk mahasiswa program bela negara nantinya akan digabungkan dengan program Merdeka Belajar milik Kemendikbud.
"Terkait dengan program mahasiswa, kita diskusi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Di sana itu ada program namanya Merdeka Belajar, mahasiswa itu mengambil satu kegiatan untuk belajar tentang bela negara," ujar Trenggono.
Trenggono menegaskan, program pendidikan bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bukan merupakan pendidikan militer.
"Bela negara itu bukan militer, nanti kesannya itu militerisasi," katanya. .
Trenggono juga menekankan bahwa program bela negara tidak bersifat wajib, tapi sukarela. Artinya, mahasiswa mempunyai pilihan untuk ikut program tersebut atau tidak.
Kemenhan saat ini memang tengah menjajaki kerja sama dengan Kemendikbud untuk merekrut mahasiswa terlibat dalam latihan militer melalui program bela negara.
"Nanti, dalam satu semester, mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukan ke dalam SKS yang diambil. Ini salah satu yang sedang kami diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Minggu (16/8/2020).
Trenggono menjelaskan, langkah tersebut merupakan upaya pemerintah agar generasi milenial tak hanya hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com