Yogya Terapkan Program 'Guru Berkunjung' Demi Atasi Permasalahan Dalam Belajar Daring
Pemerintah kota Yogyakarta menerapkan program Guru Berkunjung demi menanggulangi problema proses belajar-mengajar jarak jauh atau daring semasa pandemi virus corona COVID-19, karena keterbatasan perangkat elektronik memadai atau koneksi internet.
IDWS, Minggu, 26 Juli 2020 - Wali Kota Yogyakarta Heroe Poewardi mengatakan bahwa permasalahan yang paling sering muncul dalam kegiatan belajar secara daring adalah kesulitan akses internet dan ketersediaan fasilitas pendukung seperti smartphone.
Menurutnya, kedua masalah utama tersebut umumnya dijumpai di tingkat sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama swasta.
"Untuk sekolah di Kota Yogyakarta, khususnya negeri, sudah memiliki atau dilengkapi akses internet. Tinggal siswanya saja, ada yang kesulitan dan tidak," katanya pada Sabtu (25/7/2020), seperti dikutip dari CNNIndonesia.com via Antara.
Guna mengatasi permasalahan itu, menurut dia, pemerintah daerah akan menggerakkan para guru untuk berkunjung ke rumah siswa dan membantu siswa belajar.
"Nanti akan dilakukan uji coba untuk model pembelajaran ini," katanya.
Sampai saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta masih menerapkan model pembelajaran dari jarak jauh di seluruh jenjang pendidikan, meski sebagian orang tua mengusulkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah kembali dijalankan.
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, 46 persen orang tua ingin anak-anak mereka bisa kembali belajar di sekolah dan 54 persen lainnya ingin kegiatan pembelajaran tetap dilakukan via daring.
"Orang tua yang berkeinginan dilakukan pembelajaran langsung biasanya mengalami kesulitan untuk mengakses internet atau untuk memantau anaknya belajar dengan baik di rumah," kata Heroe.
Sedangkan orang tua yang ingin pembelajaran tetap dilakukan via daring, ia melanjutkan, biasanya masih merasa takut atau khawatir terjadi penularan COVID-19 jika anaknya harus datang ke sekolah untuk belajar.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menyediakan Wi-Fi di 211 area publik yang bisa digunakan siswa untuk mengakses internet secara gratis selama kegiatan pembelajaran via daring.
"Lokasinya ada di ruang-ruang publik yang tersebar di wilayah. Saya kira, ini bisa dimaksimalkan meskipun belum mampu mengover seluruh wilayah," katanya.