ITB Untuk Pertama Kalinya Memiliki Rektor Wanita Sejak Didirikan Hampir 100 Tahun Lalu
IDWS, Minggu, 10 November 2019 - Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menunjuk rektor wanita pertamanya sejak didirikan hampir 100 tahun lalu.
Profesor Teknik Sipil N. R. Reini D. Wihrahadikusumah ditunjuk sebagai rektor baru ITB setelah memenangkan mayoritas suara dalam voting Majelis Wali Amanat (MWA) ITB, mengalahkan dua kandidat lainnya: Kadarsali Suryadi yang telah memimpin ITB sejak 2015 dan Jaka Sembiring, dilansir dari Kompas.com pada Jumat (8/11).
Menurut website resmi ITB, Reini meraih gelar sarjananya di ITB sedangkan gelar master dan doktor ia raih di Universitas Purdue di Indiana, Amerika Serikat.
Website tersebut juga melampirkan keahliannya sebagai manajemen konstruksi serta insinyur, dan juga daftar dari publikasi Reini.
N. R. Reini D. Wirahadikusumah, rektor wanita pertama ITB sejak pertama kali berdiri. (Foto: Screenshot via Kanal Youtube ITB)
Dalam sebuah video yang diunggah pada kanal resmi ITB di YouTube pada Oktober lalu, Reini menjelaskan visi dan misinya sebagai kandidat rektor. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mengabdi kepada universitas tersohor di Indonesia itu selama 25 tahun.
"ITB memiliki institusi yang maju di bidang sains, teknologi, seni, kemanusiaan dan ilmu sosial pada level nasional. Akan tetapi untuk melaju ke tingkat internasional, kita butuh perubahan fundamental," katanya pada video itu.
ITB sendiri menduduki peringkat 331 dari 1.002 institusi dalam daftar 2020 QS World University Rankings oleh institusi pemberi rating universitas global Quacquarelli Symonds. Peringkat itu masih di bawah Universitas Indonesia (UI) yakni 296, dan Universitas Gadjah Mada di peringkat 320.
Seleksi rektor dimulai dengan 30 kandidat yang kemudian dipangkas lagi menjadi 10 kandidat. Kesepuluh kandidat tersebut kemudian berpartisipasi dalam sebuah debat dan menyampaikan ide-ide mereka sebelum nantinya disortir kembali hingga tersisa 6 kandidat saja.
Dalam rapat tertutup di Senat Akademis ITB kemudian memangkas lagi jumlah itu menjadi tiga kandidat terakhir.
Secara teknis, Reini merupakan rektor wanita pertama di ITB sejak 1959. Namun bila merunut lebih jauh lagi sejarah kampus tersebut, ia juga merupakan yang pertama sejak 1920 saat ITB masih bernama Technische Hongseschool te Bandoeng.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The Jakarta Post