Ini Lho, Orang Indonesia di Balik Penemuan Planet Baru
IDWS, Senin, 5 Agustus 2019 - Sejak kecil, Johny memang sudah tertarik dengan dunia astronomi karena melihat film Star Trek. Hal itu diperkuat dengan minat bacanya terhadap buku Alam Semesta dan Cuaca. Mulai saat itu, Johny terus menggali dan mengembangkan ilmunya tentang astronomi dan kealaman. Saat jenjang sekolah, ia menghabiskannya di Matraman, Jakarta Timur.
(Daskalo.com)
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S-1 nya di Jerman, tepatnya di Albert-Ludwigs-Universitat, kota Freiburg. Johny yang menjadi lulusan termuda kala itu melanjutkan pendidikannya hingga S-3. Saat ini Johny dinobatkan menjadi Ilmuwan Postdoctoral di Departement Planet dan Formasi Bintang Max Planck Institute for Astronomy atau disingkat MPIA.
Meski sudah di Jerman selama 17 tahun, ia mengaku tidak lupa dengan bahasa Indonesia, bahkan sekarang Johny fasih menggunakan 4 bahasa. Tak hanya itu, Johny acap kali diundang dalam acara astronomi atau pertemuan dengan ilmuwan lain. Ia tetap tampil sederhana dengan celana pendek dan sandal jepitnya.
Johny Setiawan. (Goethe-Institute)
Pria kelahiran 16 Agustus 1974 ini berhasil menemukan planet baru, yakni HD 11977 B. Planet yang berjarak 200 tahun cahaya dari bumi tersebut sudah diamati Johny sejak tahun 1999.
Planet baru ini berukuran 6,5 kali planet Jupiter yang mengelilingi bintang raksasa benama HD 11977A. Tak hanya itu, Johny sebelumnya juga pernah menemukan dua bintang raksasa baru yang bernama HD 122430B dan HD 47536B pada tahun 2003 lalu.
Johny kala itu dipercaya menjadi orang non-Jerman pertama yang menjadi pemimpin proyek dalam sebuah observatorium di selatan Eropa, La Silla Observatory di Chile 2010 lalu.
Proyek tersebut berbuah hasil yang membanggakan. Dalam situs Science Online ia mengatakan ia baru saja menemukan planet baru lagi bernama HIP 13044 yanng berukuran 25 persen lebih besar dari planet Jupiter dan berjarak 2.000 tahun cahaya dari Bumi.
Planet HD 11977 B yang ditemukan Johny (GoodNews From Indonesia)
Penemuan yang dilakukan Johny membuat para astronom memikirkan ide-ide tentang formasi planet dan bagaimana kelangsungan hidup ke depannya. Johny memperkirakan nantinya Matahari akan memasuki fase penuaan yang akan berubah menjadi raksasa merah, dan bumi tidak akan selamat.
Uniknya, tak hanya menjadi ilmuwan, Johny juga terlihat gemar melakoni fitness, melukis, hingga memasak, lho. Kemampuan memasaknya ini didapatkan saat ia bekerja sambilan sebagai koki di Warsteiner Keller saat awal-awal ia studi di Jerman.
Dari nasi tumpeng hinga nasi kotak, Johny mampu melakoninya dan menerima pesanan maupun memasakkan untuk acara kantor.
Keren bukan? Orang Indonesia juga punya prestasi mendunia!
(Stefanus/IDWS)
Sumber: GoodNews From Indonesia