Bocah 12 Tahun Ciptakan Aplikasi Pembelajaran Digital Berbasis Online demi Permudah Siswa Belajar
IDWS, Senin, 29 Juli 2019 - Jangan pernah meremehkan anak muda, atau bahkan anak-anak. Terkadang dari mereka bisa muncul inisiatif bagus dan membantu bagi banyak orang.
Muhammad Hafizh Bayhaqi (12) dibantu rekan Naisyilla Nurina Rahmawati (14) sukses mewujudkan impiannya yakni membuat platform E-Learning untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dan memakan waktu dua bulan.
Muhammad Hafizh Bayhaqi (12) tengah mengoperasikan platform E-Learning yang dinamai Pintar Online di rumahnya di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019). (Afdhalul Ikhsan)
"Saya buat platform-nya menggunakan perangkat lunak Content Management System (CMS) juga melibatkan teman saya (Nurina) untuk bagian desain tampilan gambarnya," ungkap Hafizh pada Kamis (25/7/2019) dikutip dari Kompas.
Lewat sebuah seminar online dengan para guru se-Indonesia yang difasilitasi oleh platform seamolec, Hafizh memperkenalkan aplikasi ciptaannya tersebut, yang disambut baik oleh para guru. Platform pembelajaran berbasis online itu pun langsung diterapkan di 54 sekolah di seluruh Indonesia secara gratis, tanpa dipungut biaya.
Kedua anak asal Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu ingin agar adanya kesinambungan antara para guru, murid, dan orangtua murid lewat platform mereka. Selain itu, orangtua pun dapat lebih mudah memantau perkembangan akademis anak mereka, bahkan absensi kehadiran di sekolah.
Aplikasi cerdas itu difasilitasi sesuai kebutuhan guru dan siswa pada proses pembelajaran digital. Selain itu, orangtua pun dapat memantau perkembangan akademis anak bahkan absensi kehadiran di sekolah.
"Saling berhubungan guru mata pelajaran, muridnya dan wali muridnya. Masing-masing mereka bisa kontrol anaknya bahkan bisa melihat perkembangan nilai dan absensinya," katanya. "Bedanya, aplikasi ini guru yang input kontennya jadi kita sebenarnya menyediakan platform-nya maka dari itu sekolah harus berlomba bagaimana membuat konten terbaik buat anak-anak muridnya," sambungnya.
Hafizh mengatakan, ide menciptakan platform itu berawal dari keinginannya untuk membantu belajar sang adik yang homeschooling.
"Awal mulanya buat adik karena dia homeschooling, jadi ada ide gimana terapinya agar aksesnya bisa seperti area sekolah ada guru, wali murid sama murid sehingga dicoba-coba buat platform learning ini," terangnya.
Hafizh menyebut, isi konten yang ada di dalam web https://www.pintar.online seperti sekolah pada umumnya. Namun, yang membedakannya jenjang pendidikannya.
"Konten untuk SD cuman dibatasi enam ada ilmu agama, PPKN, matematika, IPA, IPS, sama Bahasa Indonesia. Kalau untuk SMA, SMP kontennya enggak dibatasi tergantung wali kelas dan guru mapelnya yang buat," ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya aplikasi tersebut ekosistem pendidikan dapat menjadi salah satu upaya dalam pemerataan akses pendidikan di Indonesia.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com