Ini dia Mahasiswa dengan Skripsi Mencapai 3.045 Lembar
IDWS, Senin, 22 Juli 2019 - Baru-baru ini sedang heboh akan adanya seorang mahasiswa dengan Tugas Akhir (TA) mencapai 3.045 halaman — yang disebut-sebut tertebal di dunia. Ia adalah Muharom Gani Irwanda, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Mengerjakan TA hingga ribuan halaman rupanya bukanlah hal menantang seperti yang mahasiswa lain bayangkan, setidaknya begitulah pandangan Gani. Ia mengaku hanya butuh lima kali bertemu dosen pembimbingnya, Sukobar, untuk bisa melanjutkan sidang. Masih kurang? Ia hanya butuh tak lebih dari satu bulan untuk menyelesaikan bab empat hingga lampiran!
Pengerjaan TA Gani sempat tertunda lantara ia mengikuti magang bersertifikat dari sebuah BUMN, dan baru benar-benar bisa mengerjakan lagi pada H-7 sebelum lebaran. Bayangkan bila waktunya dapat terfokus untuk mengerjakan TA itu.
Agar pengerjaan TA tetap terkontrol, Gani dan dosen pembimbingannya sepakat untuk melakukan bimbingan daring. Ia sering kali mengirimkan draft TA-nya via email lalu didiskusikan di WhatsApp.
Gani pada awalnya tidak menyangka TA-nya akan mencapai lebih dari tiga ribu halaman. Pria kelahiran Bojonegoro ini baru sadar saat sepupunya membantu menghitung total halaman. “Saya pikir hanya di kisaran seribu ternyata sampai tiga ribuan,” katanya.
Jika biasanya ketebalan TA ada pada lampiran, beda cerita dengan mahasiswa yang fokus pada manajemen konstruksi ini. Untuk bab satu sampai tiga ia kerjakan dari halaman 1 hingga 152. Selanjutnya bab empat sampai delapan dari halaman 153 sampai 2.893.
“Sisanya adalah lampiran dan cover,” kata Gani.
Gani menyampaikan bahwa selama proses pengerjaan, ia terus memantau layar laptop selama 15 jam. Tak tanggung-tanggung, selama satu minggu sebelum sidang ia rela memangkas jam tidurnya menjadi dua jam per hari.
“Bahkan ibu saya sampai khawatir dan akhirnya ikut ke Surabaya untuk menemani selama proses pengerjaan tersebut, ibu benar-benar supporting system untuk saya,” tukas Gani.
Terkait penelitian TA, Gani membahas tentang gedung yang ia pakai adalah Apartemen Denver di kawasan Citraland, Surabaya. Ia awalnya ingin menyelesaikan TA untuk Gedung 37 lantai.
“Namun, dosen saya melarang, katanya saya akan kesulitan,” sambungnya.
Akhirnya, ia pun mengerjakan 11 lantai yang masing-masing dirincikan hitungannya. Dengan begitu, terdapat 11 perhitungan volume, kapasitas produksi dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga estimasi harga yang berbeda.
“Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik,” kata Gani.
Sebelum menyelesaikan TA, Gani juga terbilang mahasiswa yang berprestasi di ITS. Ia beberapa kali mengikuti lomba di tingkat nasional hingga internasional. Dalam kompetisi yang diikutinya, ia pun menyabet sejumlah penghargaan atau menjadi jawara.
"Alhamdulillah (lomba juga), lomba ada banyak," kata Gani.
Berdasarkan daftar prestasi yang diberikan Gani. Ia pernah ikut lomba kreatifitas dan inovasi. Lomba ini merupakan lomba desain bangunan gedung tinggi tahan gempa internasional oleh NCREE Taiwan pada 2018 lalu. Ia menjadi winner of quake resistant building category.
Untuk di nasional, Gani pernah juara satu lomba karya tulis ilmiah di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2017 lalu. Dia mengikuti lomba desain kota berbasis lingkungan dan berwawasan nusantara. Tak hanya itu, ia juga juara dua lomba di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta serta di pagelaran lainnya.
Menariknya, meski memiliki segudang prestasi Gani belum tertarik untuk melanjutkan studinya. Ia kini ingin menerapkan ilmu yang dimilikinya di dunia kerja dan industri.
Saat ini, dia juga masih menjalani magang di salah satu perusahaan di bawah BUMN. Dia mengaku ingin berkontribusi untuk negara khususnya di bidang yang digelutinya yaitu teknik sipil.
"Kalau magang masih sampai Agustus. Kalau selesai magang mempraktikan ilmu yang dipelajari. Untuk lanjutnya masih besok aja kayaknya. Pengen kerja dulu," pungkas Gani
(Stefanus/IDWS)
Sumber: IDN Times
Foto: IDN Times