Anang Hermansyah Perkenalkan Tim Baru ASIX, Ada Juny Maimun dan Young Lex
Setelah lama tak ada kabar mengenai token ASIX-nya, Anang Hermansyah kini kembali dengan tim baru yang ia sebut "dream team".
IDWS, Rabu, 7 September 2022 - Anang Hermansyah bersama PT. Meta Nusantara Victori merekonstruksi struktur kepengurusan ASIX dengan membawa tim baru yang ia sebut sebagai tim impiannya. Sebelumnya pada 27 Maret lalu, CEO IDM Token MC, Basyar, mengundurkan diri dari posisi CEO ASIX yang menjadi pemantik dari rekonstruksi tersebut.
Kini posisi CEO telah diisi oleh Juny Maimun atau yang akrab di sapa Acong, pakar Teknologi Digital sekaligus founder dari PT. Maxindo Mitra Solusi, sekaligus salah satu co-founder dari Indowebster.
Sedangkan untuk posisi Chief Marketing Officer (CMO), Anang menggaet kolega selebriti Young Lex. Lalu Danny Baskara dipercayakan pada posisi Chief Technology Officer (CTO).
Tim baru token ASIX ini diperkenalkan Anang Hermasyah dalam sebuah acara di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).
"Ini adalah bagian dari restrukturisasi yang kita gadang-gadang dengan proyek yang kita sudah sampaikan," kata Anang seperti dikutip dari detikcom.
"Ada pak Acong, mas Danny, ada Young Lex, ini adalah dream team dari perubahan restructuring. Mas Acong ahli di bidang IT dan security, mas Denny memang ada di Blockchain. Kalau Young Lex udah nggak perlu dijelasin lagi. Teman-teman di blockchain sudah pada tahu," tambahnya
(Ki-Ka): Juny Maimun, Anang Hermansyah, Danny Baskara, Young Lex.
Tim baru ASIX+ yang diperkenalkan Anang Hermansyah. (detikcom/Shafira Cendra Arini).
Selain memperkenalkan tim baru untuk token ASIX+, Anang juga membeberkan bahwa ASIX juga banting setir dari sebelumnya bergerak di bidang gim ke bidang musik. Perubahan haluan ini adalah wujud inovasi yang diharapkan Anang. Ia mengaku tidak ingin proyek ASIX-nya ini redup dan menghilang karena trennya lewat, seperti apa yang terjadi proyek non-fungible token (NFT).
"Bahwa Asix sangat serius sekali dengan musik. Bahwa kita sedang menyiapkan Asix Music, itu adalah hal yang memang kita cukup gadang-gadang lama. Bahwa proyek Asix Music lah yang akan kita bangun dengan serius," papar Anang.
"Orang bisa rekaman, orang bisa show, orang bisa trading, trading, trading bajunya, alat musiknya, apapun yang berbau musik. Itupun kita mencoba memfasilitasi ekosistem itu sedemikian rupa," terang Anang.
Inovasi yang dimaksud Anang adalah listen to earn atau mendengar musik untuk memperoleh cuan.
"Listen to earn. Kita mendengarkan musik dan juga mempromosikan musik. Banyak fanbase yang mau mendukung artisnya. Tapi artisnya tidak bisa hidup sendirian, mereka perlu fanbase. Bagaimana fanbase ini bisa mendorong dan menghidupi baik artisnya maupun fanbasenya," jelas Anang.
Lebih lanjut, Young Lex selaku Chief Marketing Officer (CMO) Asix+ mengatakan, pihaknya juga akan merambah konsep Digital Service Provider (DSP) seperti Spotify dan Itunes. Yong Lex menyebut ada beberapa poin yang membedakan antara DSP-nya dengan platform lainnya.
"Yang pertama DSP kita pakai teknologi blockchain, yang di mana semua transaksinya akan tercatat naik jual beli maupun streaming," jelas Young Lex seperti dikutip dari detikcom.
Lalu Young Lex menyebut pihak ASIX+ berupaya menciptakan ekosistem bagi seluruh pengguna DSP tidak hanya bagi pembuat/pemilih lagu, namun juga bagi para pendengarnya.
"Jadi pendengarnya juga nanti akan ada ekosistem yang kita siapkan. Kurang lebih seperti main game cuman denger musik. Kurang lebih itu salah satu contihnya tapi nggak terlalu detil," terang Yong Lex.
(Stefanus/IDWS)