Benarkah Harga BBM Jenis Pertamax Akan Naik Hingga Rp 16 Ribu per Liter Pada 1 April 2022?
Kabar bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax akan naik menjadi Rp 16.000 per 1 April 2022 kini jadi ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia.
IDWS, Kamis, 31 Maret 2022 - Kabar ini bermula dari prediksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memperkirakan bahwa harga batas atas BBM RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16.000 per liter pada bulan April 2022.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman migas.esdm.go.id hari Jumat (25/3/2022).
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter. Bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," kata Agung dikutip dari Kompas.com mengutip laman migas.esdm.go.id.
Petugas mengisi BBM non subsidi kepada pengendara di SPBU coco Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/1/2019). (Tribunnews.com/Tribun Medan/Danil Siregar)
Selain itu, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga juga membuat prediksi serupa.
"Sudah saatnya juga Pertamina untuk mengembalikan harganya, ya gak jauh-jauh lah dari harga keekonomian. Walaupun tidak di harga-harga ekonomi tersebut tapi tidak boleh terlalu jauh juga (di bawah)," ucap Arya, pada Rabu (30/3/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Sayangnya untuk kepastian benar tidaknya kenaikan Pertamax pada bulan April 2022 masih belum bisa diverifikasi hingga artikel ini ditulis, apalagi Pertamina juga mengungkapkan pihaknya masih melakukan pengkajian mengenai penyesuaian harga Pertamax.
Ilustrasi BBM berkualitas dari Pertamina dengan Pertamax Series dan Dex Series.(Kompas.com/Dok. Pertamina)
Tanggapan Pertamina
Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji terkait rencana kenaikan harga Pertamax.
"Pertamina masih melakukan kajian mengenai hal tersebut," ujar Fajriyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/3/2022) siang.
Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax (harga Pertamax) semakin menguat (Kompas.com/Garry Lotulung)
Pada kesempatan ini, Fajriyah membeberkan bahwa konsumsi Pertamax hanya 14 persen dari total konsumsi BBM Pertamina.
Sementara itu, Pertamax Turbo hingga Dexlite, tingkat konsumsinya hanya 3 persen.
"Konsumsi BBM non-subsidi jenis Pertamax volume konsumsinya sekitar 14 persen, sedangkan non-subsidi lainnya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 3 persen," ujarnya. "Sisanya adalah BBM subsidi seperti Solar subsidi dan Pertalite."
Sedangkan Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, juga menyebutkan bahwa pihak Pertamina masih melakukan pengajian.
Pertimbangkan harga minyak dunia
Secara terpisah, Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut. Ia enggan mengonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan. Namun yang pasti, imbuhnya, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.
"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com, Tribunnews.com