Robot Trading Fahrenheit Jadi Sorotan Setelah Dilaporkan Rugikan Investor Hingga Rp 5 Triliun
Aplikasi investasi bodong Fahrenheit jadi sorotan publik. Investasi bodong berkedok robot trading ini diduga telah merugikan konsumen hingga Rp 5 triliun.
IDWS, Rabu, 16 Maret 2022 - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui akun Instagramnya sudah mengunggah soal dugaan penipuan yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Dia meminta pihak kepolisian tidak takut mengejar pelaku pemain perdagangan ilegal siapa pun itu. Politikus Partai NasDem ini meminta polisi tegak lurus.
"Adaaaa lagi lebih sadiss... entah bener entah engga. (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kl sampe bener..," tulis akun @ahmadsahroni88, Sabtu, 12 Maret 2022.
Mengutip laporan detikcom pada Rabu (16/3/2022), Fahrenheit sendiri diketahui adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Pengelola aplikasi ini adalah PT FSP Akademi Pro. Mereka mengklaim memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang digunakan pada pasar aset kripto.
Fahrenheit juga disebut-sebut sudah memiliki kantor operasional pertama di Gedung New Soho Capital. FSP memiliki pimpinan dengan jabatan Chief Executive Officer (CEO) bernama Hendry Susanto, aplikasi ini muncul di sekitar pertengahan tahun 2021.
Ada satu website paling atas pada hasil pencarian dengan keyword 'PT FSP Akademi Pro', website itu bertajuk 'Fahrenheit System Pro' dengan alamat https://fspro.id.
Namun, ketika diklik justru website itu tak bisa dibuka dan mengarah pada website provider hosting website.
Ilustrasi robot trading. (inews.id)
Usut punya usut, ternyata PT FSP Akademi Pro sudah masuk ke dalam jajaran investasi ilegal yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Fahrenheit masuk dalam jajaran layanan perdagangan berjangka komoditi ilegal dan situsnya langsung diblokir oleh pemerintah.
Ada 1.222 situs web investasi bodong yang diblokir Bappebti. Dalam daftar itu nyatanya ada sekitar 20 website yang mengatasnamakan Fahrenheit dan diblokir Bappebti. Alamat website https://fspro.id yang sempat coba dibuka oleh detikcom pun masuk ke dalam daftar tersebut.
Berbagai jenis website lain yang mengatasnamakan Fahrenheit pun dicantumkan oleh Bappebti sebagai yang sudah diblokir. Misalnya https://fahrenheit.id, https://fahrenheitbot.net, https://fahrenheit-autocrypto.com, https://fahrenheitcryptorobot.com, hingga https://www.fahrenheit-indonesia.com.
Mengutip detikcom dilansir dari Antara, salah satu korban dugaan penipuan investasi bernama Murni Wyati mengatakan diperkirakan ada 700 orang yang diduga menjadi korban investasi robot trading Fahrenheit. Murni menyampaikan investasi bodong itu dikelola oleh PT FSP Akademi Pro secara online.
Dia mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu dan mengalami kerugian pengurangan modal secara terus-menerus.
"Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi robot trading Fahrenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul," jelas Murni.
Murni bercerita awalnya trading dilakukan biasa saja, keuntungan pun bisa dikeruk setiap hari. Hingga akhirnya pada 28 Januari lalu kegiatan trading disebut dihentikan dengan alasan pihak pengelola ingin mengurus izin.
Setelah itu tahu-tahu layanan robot trading yang digunakan Fahrenheit dibekukan, namun pengelola menjanjikan layanan robot trading bisa kembali dibuka per 25 Februari dan investor bisa menarik semua dananya.
"Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap, kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw," papar Murni.
Sialnya, layanan robot trading tak kunjung dibuka. Hingga akhirnya di 7 Maret, layanan trading dibuka di Fahrenheit. Namun minusnya luar biasa, bahkan sampai uang para investor terkuras.
"Pada akhirnya tidak terjadi, diundur sampai 7 Maret, malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus-menerus tanpa stop sampai uang terkuras," kata Murni.