Meta Ancam Cabut Facebook dan Instagram dari Eropa
Meta yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, "mengancam" akan menarik aplikasi Facebook dan Instagram dari Eropa.
IDWS, Selasa, 8 Februari 2022 - Ancaman tersebut terkait regulasi Uni-Eropa yang melarang aplikasi Facebook dan Instagram memproses data penggunanya secara lintas negara, tepatnya Eropa-Amerika Serikat. Membuat Facebook kesulitan mengarahkan iklan mereka sesuai target.
Hal itu terungkap dalam laporan yang dilampirkan Meta ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (via Pocketnow)
Jika kami tidak bisa mentransfer data antar negara dan wilayah di mana kami beroperasi, atau kami dibatasi dari membagikan data di antara produk dan layanan kami, hal itu dapat memengaruhi kemampuan kami untuk memberi layanan, dalam hal kemampuan kami memberi layanan iklan target.
Jika transfer data transatlantik yang baru tidak diadaptasi dan kami tidak bisa terus bergantung pada SCC (Standart Contractual Clauses) atau pada alternatif transfer data lain dari Eropa ke AS, maka kemungkinan besar kami tidak bisa menawarkan sejumlah produk dan layanan paling signifikan kami termasuk Facebook dan Instagram di Eropa.
Hukum dan regulasi Uni-Eropa mengharuskan data para penduduknya hanya boleh diproses di server yang terletak di wilayah Eropa sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran data antara Uni-Eropa dan AS. Hanya saja Meta merasa hal itu kurang dan ingin agar ada perjuanjian baru yang memperbolehkan data penduduk Uni-Eropa di proses di server yang terletak di AS, tempat markas besar Meta berada.
Staff Facebook mengungkap logo baru dari nama "Meta" yang terpajang di depan kantor pusat Facebook di Menlo Park, California, pada 28 Oktober 2021. (Justiv Sullivan/Getty Images)
Tentunya Meta tidak akan serta merta menarik Facebook dan Instagram secara total dari Eropa karena terlalu banyak uang yang mereka hasilkan di sana untuk dilewatkan, sekalipun target iklan mereka tidak bisa menyesuaikan dengan personalisasi pengguna. Apalagi setelah harga saham Meta terjun 26 persen belum lama ini, mencatatkan rekor sebagai penurunan harga saham perusahaan terbuka terbesar yang melantai di bursa saham AS.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Android Police