Harga Masker di Indonesia Bisa Lebih Mahal dari Emas, Menkes: 'Salahmu Sendiri Kok Beli'
IDWS, Senin, 17 Februari 2020 - Fenomena mewabahnya virus corona Wuhan atau Covid-19 di berbagai negara membuat harga masker di Indonesia — terutama jenis N95 dan sejenisnya melambung tinggi. Melihat tren pasar masker tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengaku tidak heran.
Masalahnya, ia malah menyalahkan orang-orang yang membeli masker, plus dengan kalimat yang kurang enak didengar bagi orang kebanyakan.
"Salahmu sendiri kok beli ya," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Terawan, masker hanya digunakan oleh orang sakit agar tidak menularkan penyakitnya ke lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Namun karena tengah heboh wabah Covid-19, masyarakat Indonesia memang tengah gencar membeli masker meski dalam kondisi sehat.
"Enggak usah (pakai masker). Masker untuk yang sakit," katanya. Ia juga mengaku, perwakilan dari World Health Organization (WHO) di Indonesia juga memiliki pendapat serupa.
"Dr. Paranietharan dari WHO bilang, enggak ada gunanya (orang sehat pakai masker). Untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit. Tapi yang sehat enggak perlu," kata dia.
Saat ditanya lebih jauh apakah pemerintah akan turun tangan dalam mengatasi melambungnya harga masker ini, Terawan tak memberi jawaban tegas. Namun ia hanya menegaskan bahwa melambungnya harga masker karena mekanisme pasar.
"Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak harga naik, kalau orang nyari malah justru makin mahal. Kan begitu, tapi kalau enggak ada yang nyari turun sendiri harganya," tambahnya.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan keterangan kepada wartawan menjelang kedatangan WNI dari natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional. Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.
Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta, menyebutkan, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200.000. Padahal, harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20.000. Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.
Sedangkan media yang dimiliki pemerintah Singapura, Straits Times, menulis berita dengan judul "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia" yang melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 berisi 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta — melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar di angka 800 ribu rupiah.
Mereka juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi terjadi pada masker biasa, di mana satu kotak berisi 50 lembar bisa dibanderol Rp 275.000 dari sebelumnya Rp 30.000.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com