Harga Rokok Disebut Sudah Mulai Naik di 50 Kota di Indonesia
IDWS, Rabu, 4 Desember 2019 - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kenaikan harga rokok sudah terjadi secara bertahap di 50 kota di Indonesia. Kenaikan harga ini sebagai antisipasi dari keputusan kenaikan cukai yang berlaku pada awal Januari 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan rokok masuk dalam kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang tercatat inflasi sebesar 0,25% dengan andil 0,04%.
Di sana komoditas yang dominan memberikan andil kepada inflasi adalah rokok kretek dan rokok kretek filter, masing-masing 0,01%," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota, kenaikan harga rokok secara bertahap sudah terjadi di 50 kota. "Sejak beberapa bulan terakhir, rokok di level konsumen sudah naik pelan-pelan.
(Foto: Ekbis.sindonews)
Bulan lalu juga masing-masing sudah menyumbang 0,01%, makanya pedagang di bawah mengantisipasi rencana kenaikan rokok pada bulan Januari. Jadi sudah mulai naik pelan-pelan selama beberapa bulan terakhir," jelas dia.
Berdasarkan catatan BPS, pria yang akrab disapa Kecuk ini menuturkan kenaikan harga jual rokok terjadi di Sibolga.
Di sana komoditas yang dominan memberikan andil kepada inflasi adalah rokok kretek dan rokok kretek filter, masing-masing 0,01%," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/12/2019). Berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota, kenaikan harga rokok secara bertahap sudah terjadi di 50 kota.
"Sejak beberapa bulan terakhir, rokok di level konsumen sudah naik pelan-pelan. Bulan lalu juga masing-masing sudah menyumbang 0,01%, makanya pedagang di bawah mengantisipasi rencana kenaikan rokok pada bulan Januari. Jadi sudah mulai naik pelan-pelan selama beberapa bulan terakhir," jelas dia.
Berdasarkan catatan BPS, pria yang akrab disapa Kecuk ini menuturkan kenaikan harga jual rokok terjadi di Sibolga.
Foto Fitur: Ekbis.sindonews