Bos Lippo Akui Jual Saham OVO Karena Tak Kuat Danai Praktik 'Bakar Uang' OVO
IDWS, Jumat, 29 November 2019 - Kabar mengejutkan mengguncang platform pembayaran digital OVO. Pendiri sekaligus Chairman Grup Lippo, Mochtar Riady menyatakan telah menjual sebagian saham OVO yang dikendalikan oleh PT Visionet Internasional.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Riady menjelaskan bahwa Lippo sudah tidak kuat lagi membakar uang untuk membiayai praktik diskon jor-joran. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya tidak melepas, hanya menjual sebagian.
"Bukan melepas, adalah kita menjual saham. Sekarang kita tinggal sekitar 30an persen atau satu pertiga, jadi dua pertiga kita jual" ungkap Riady dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) pada Kamis (26/11) seperti dikutip dari CNBC Indonesia. "Terus bakar uang, bagaimana kita kuat?" tutupnya.
Pendiri sekaligus Chairman Grup Lippo, Mochtar Riady. (Foto: Iin Yumiyanti/detikcom)
Sumber dari CNBC Indonesia membeberkan bahwa Lippo Group ingin cabut karena sudah tak kuat lagi menyuntikkan dana untuk mendukung aksi yang disebut sebagai "bakar uang" berupa layanan gratis, diskon, hingga cashback. Dalam dua tahun terakhir ini, OVO dilaporkan sangat agresif dalam membakar uang investor.
Bahkan menurut sumber tersebut, tiap bulannya OVO menghabiskan dana hingga US$50 juta (sekitar Rp 700 miliar), dikutip dari CNBC Indonesia.
Namun Adrian Suherman, Presiden Direktur PT Multipolar Tbk, anak usaha Lippo Group sekaligus induk usaha OVO, menyatakan rumor pembakaran uang tersebut sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.
"Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut," ujar Adrian yang juga menjabat sebagai Direktur di Lippo Group dalam keterangan, Minggu (17/11/21019).
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNBC Indonesia