5 Kesalahan Nasabah Sebelum Beli Asuransi Jiwa
IDWS, Senin, 28 Oktober 2019 - Asuransi jiwa sangat penting dimiliki oleh semua orang. Asuransi yang satu ini akan melindungi seseorang saat terkena musibah hingga tutup usia.
Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan hal ini dalam hidupnya. Tidak sedikit juga orang yang membeli asuransi jiwa dengan pemahaman yang salah.
Memilih asuransi jiwa yang tepat dapat membantu kesejahteraan keluarga dan menjamin masa depan generasi penerus. Maka dari itu, sangat penting memperluas wawasan akan asuransi jiwa
Masih banyak yang menganggap asuransi jiwa cukup mahal karena harus membayarnya setiap hari hingga tutup usia. Masih banyak lagi kesalahan yang dilakukan orang-orang dalam membeli asuransi jiwa. Berikut daftarnya!
1. Belum Memiliki Pengetahuan Terhadap Asuransi
Sebelum masuk dalam urusan membeli asuransi, banyak orang yang belum sadar pentingnya sebuah asuransi untuk dirinya. Asuransi seperti sedia payung sebelum hujan atau melakukan persiapan untuk situasi terburuk yang mungkin atau pasti terjadi di masa depan.
Dalam kasus asuransi jiwa, seseorang akan mendapatkan perlindungan terhadap dirinya jika terjadi tutup usia. Dengan kata lain, kamu hanya bisa menggunakan asuransi jiwa sekali seumur hidup dan itu untuk ahli waris atau keluarga yang ditinggalkan.
Perlindungan yang diberikan oleh pihak asuransi pun bermacam-macam tergantung produk yang ditawarkan. Kebanyakan asuransi jiwa akan memberikan uang santunan kepada ahli waris dalam jumlah tertentu yang tertulis dalam polis dan kontrak asuransi. Hal itu seharusnya sudah bisa jadi modal untuk kamu membeli polis asuransi.
2. Uang Pertanggungan Terlalu Kecil
Jika sudah tahu fungsi asuransi jiwa dan mau memilikinya, sebaiknya tidak membeli paket yang memberikan pertanggungan terlalu kecil. Buat kamu yang sekarang sedang memiliki sehat dan memiliki penghasilan, uang senilai Rp200 juga bisa saja terbilang besar. Namun, uang tersebut akan bernilai sangat kecil untuk ahli waris yang ditinggalkan dan tidak memiliki penghasilan.
Dengan kata lain, kamu seharusnya memperhitungkan keuangan orang yang ditinggalkan dalam menentukan jumlah uang pertanggungan. Memang, semakin besar uang pertanggungan, semakin besar juga iuran yang harus dibayarkan per bulannya.
Jika seseorang menghabiskan uang Rp10 juta setiap bulan, memberikan uang sebesar Rp600 juta bisa memberikan keamanan finansial selama kurang lebih 5 tahun. Jadi, orang itu tidak terlalu sulit jika ditinggalkan mendadak.
3. Menganggap Asuransi sebagai Investasi
Sama sekali bukan. Silakan berinvestasi pada hal lain, seperti emas, reksa dana, deposito, atau saham. Kamu tidak bisa mengandalkan asuransi jiwa untuk mendapatkan uang yang besar di masa depan. Pasalnya, kamu tidak bisa menebak usia manusia atau menghitung biaya bulanan untuk membayar asuransi jiwa.
Asuransi jiwa juga sering digabungkan dengan produk investasi. Sayangnya, ini juga sering menjerumuskan banyak orang ke dalam langkah yang salah. Orang-orang lebih fokus terhadap biaya investasi ketimbang asuransi sehingga pertanggungan menjadi terlalu kecil.
4. Kesalahan Menetapkan Tertanggung
Kadang, keluarga atau orang yang kamu percaya bisa menjadi orang yang salah untuk menerima pertanggungan dari asuransi. Keluarga yang tidak bekerja akan memiliki risiko keuangan yang cukup besar. Pasalnya, uang tersebut akan dikonsumsi terus-menerus tanpa diinvestasikan ke hal lain.
Lama-lama uang tersebut akan habis dan asuransi jiwa yang dibayar setiap bulan akan jadi sia-sia.
Cerita berbeda jika dalam sebuah pasangan suami istri, istri memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding suami. Bila seperti ini, istri seharusnya memiliki asuransi jiwa dengan pertanggungan yang lebih besar.
5. Asal Membeli Produk Asuransi
Kesalahan lainnya dalam membeli asuransi adalah asal memilih produk yang sesuai. Asal karena teman dekat atau keluarga yang menawarkan produk asuransi, banyak orang akhirnya rela membayar premi yang dari perusahaan asuransi.
Sayangnya, produk tersebut sebenarnya bukan yang terbaik untuknya atau produk asuransi yang dibeli butuh dokumen yang banyak hingga menyulitkan dalam mengajikan klaim.
Pilihlah asuransi jiwa dengan cermat
Memang memilih asuransi jiwa tidak boleh main-main. Kamu harus memilih penyedia jasa asuransi yang baik. Berikut ciri-ciri asuransi jiwa terbaik dan bisa kamu percaya!
- Memiliki informasi yang jelas dan detail
Perusahaan asuransi harus memberikan semua informasi, mulai dari syarat dan ketentuan dalam mengikuti perlindungan. Kamu juga harus dapat informasi pertanggungan dan manfaat perlindungan yang bisa didapatkan. Hal ini bisa kamu tanyakan hingga benar-benar jelas kepada penyedia layanan asuransi.
- Proses pengajuan mudah, proses klaim tidak bikin repot
Asuransi merupakan layanan jasa. Setidaknya, kamu harus senang waktu menggunakannya dan tidak bikin repot. Awalnya, kamu harus diberikan dalam proses pengajuan asuransi jiwa. Pemberian dokumen harus dimudahkan, misalnya dengan pengiriman melalui email atau aplikasi.
Lalu, kamu juga harus mendapatkan pelayanan dalam proses klaim. Saat melakukan klaim asuransi jiwa, setiap orang akan mengalami suasana duka. Jadi, setidaknya ahli waris tidak dibuat bingung atau repot.
- Perkembangan perusahaan penyedia layanan asuransi
Hal ini juga cukup penting untuk menentukan asuransi jiwa. Kamu harus mencari tahu pertumbuhan perusahaan asuransi tersebut dan cara mereka menyelesaikan masalah. Cari tahu juga track record mereka dalam membayar klaim dari pada nasabahnya.
Traveloka bekerja sama dengan Astra Life juga menyediakan layanan life insurance yang bisa didapatkan dengan mudah. Kamu bisa langsung mendapatkan asuransi jiwa terbaik langsung dari Traveloka App dan mendapatkan perlindungan dengan pertanggungan yang besar dan proses klaim yang mudah.
Semoga dengan artikel ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih asuransi jiwa ya!