Grab Ingin Gabungkan OVO dengan DANA Untuk Menyaingi Dominasi Gopay di Indonesia
IDWS, Kamis, 12 September 2019 - Dominasi Gopay sebagai pembayaran digital di Indonesia terancam oleh kabar bahwa Grab Holdings tengah membicarakan kemungkinan merger antara dompet digital OVO dengan DANA — dompet digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMK) dan Ant Financial yang didukung Alibaba.
CNBC melaporkan bahwa informasi tersebut datang dari seorang sumber kepada Reuters pada Selasa (11/9/2019). "Ini merupakan bagian dari pertarungan Grab dan Gojek," ujar sumber tersebut.
Menurut laporan itu, bila kesepakatan merger terjadi, maka Grab sebagai pemegang saham OVO akan membeli mayoritas saham DANA, baru kemudian OVO akan merger dengan DANA. SoftBank juga disebut terkait dalam kemungkinan merger itu.
Aksi korporasi ini dapat membuat persaingan antara Grab dan Gojek makin ketat. Sebelumnya keduanya telah bersaing dalam berbagai bidang seperti jasa keuangan, e-commerce, ride-hailing dan food delivery.
Infografis dompet digital di Indonesia. (Edward Ricardo)
OVO dan DANA sendiri masih enggan berkomentar perihal kabar tersebut. Emtek alias Elang Mahkota Teknologi, Ant Financial dan Softbank juga tidak membeberkan informasi apapun.
Belum jelas persisnya nilai kesepakatan merger tersebut, namun dari laporan Finance Asia mengutip seorang sumber, valuasi OVO mencapai US$ 2,9 miliar sedangkan valuasi DANA belum ditentukan.
Menurut kabar, Emtek menguasai 50% lebih saham DANA, dompet digital yang telah didirika sejak 2017. Pembicaraan merger mengikuti pengumuman SoftBank Group Corp pada bulan Juli untuk menginvestasikan US$ 2 miliar di Indonesia lewat Grab.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CNBC Indonesia
Foto Fitur: Grab Holdings