Semarang Mencekam, Gerombolan Preman Tiba-Tiba Serang Warga di Pinggir Jalan Dengan Celurit
Media sosial Indonesia tengah dihebohkan dengan video segerombolan preman yang menyerang seorang pria di pinggir jalan di Kota Semarang.
IDWS, Selasa, 17 Januari 2023 - Dalam video berdurasi 00:59 detik tersebut memperlihatkan bagaimana segerombolan pemuda bersenjata celurit serta membawa bendera PDIP tengah berkendara di jalan, tiba-tiba berhenti lalu mengejar seorang pria yang sedang duduk di atas motor di pinggir jalan.
Para pemuda preman itu kemudian mengejar pria tersebut hingga ke rumah warga, namun untungnya mereka gagal menangkapnya. Kesal karena gagal, pemuda-pemuda preman itu kemudian merusak motor yang sebelumnya diduduki calon korban mereka.
Terdengar teriakan warga yang menyaksikan kejadian itu meminta mereka menghentikan aksi brutalnya namun tidak digubris.
Peristiwa mencekam tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu (15/1/2023) pukul 05.30 WIB. Pria yang dikejar para preman itu diketahui bernama Riyan, warga Tandang Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto menjelaskan kronologi singkat penyerangan yang dialami oleh Rian di Jalan Cinde Raya.
"Ceritanya adalah Riyan ini duduk di motor, kemudian ada segerombolan itu (lewat di Jalan Cinde Raya)," kata Iptu Handri seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Saat grombolan pemuda bermotor ini melintas, korban sempat menyapa salah satu temannya bernama Roland yang ikut rombongan tersebut.
"Dan ada salah satu yang dikenal atas nama Roland, kemudian Riyan ini secara sepontan memangil temannya," imbuhnya.
Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto menunjukkan pintu rumah warga yang bolong setelah dirusak para pelaku. (Tribun Jateng/Muhammad Fajar Syafiq Aufa)
Setelah disapa, kemudian rombongan yang berjumlah sekitar 15 orang itu pun berhenti lalu mengejar korban mengunakan senjata tajam jenis celurit.
"Alhamdulilah Riyan lari ke rumah ini, kemudian bisa masuk dan bisa dikunci dari dalam dan juga berkat bantuan dari rekannya Mas Aryadi dari dalam untuk menahan dorongan pintu ini," terang Iptu Handri.
Pihak PDIP Semarang telah menyatakan bahwa pemuda-pemuda preman yang menyerang Riyan bukanlah anggota partai mereka. PDIP Kota Semarang merasa dirugikan atas ulah para pemuda gerombolan itu.
"Kami merasa dirugikan dengan ulah orang-orang tersebut," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Minggu (15/1/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, penyerangan tersebut berawal dari perkelahian antarkelompok di Kota Semarang. Salah satu anggota kelompok itu lalu memakai atribut bendera PDI Perjuangan untuk penyerangan
"Kemudian salah seorang mencabut bendera PDI Perjuangan. Kita merasa dirugikan, bendera PDI Perjuangan dicabut dan digunakan untuk penyerangan," kata Hendrar.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Tribunnews.com