3 Bupati Tolak Pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan di Kota Solo, Apa Alasannya?
Rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo mendapat penolakan dari tiga bupati di Soloraya.
IDWS, Rabu, 4 Januari 2023 - Penolakan tersebut dilakukan oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono, lalu Bupati Klaten Sri Mulyani, kemudian Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Bupati Karanganyar menolak dengan alasan pembangunan jalan tol tersebut berpotensi mematikan perekonomian yang dilewati jalur tol itu.
Sedangkan Bupati Klaten mengaku tidak setuju akan rencana pembangunan yang termasuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) itu karena program sawah lestari ikut terdampak.
Menanggapi penolakan dari kedua bupati tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabumung Raka menyatakan akan berkoordinasi kembali dengan para pemimpin daerah di Soloraya terkait wacana pembangunan proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut. Menurut GIbran, pembahasan mengenai konsep jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo sudah selesai dibicarakan oleh dirinya sejak dilantik pada 2020 lalu, meski begitu ia akan tetap menampung masukan dari para bupati.
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (solopos.com/jnktollroad.com)
"Pembicaraan sudah sejak saya awal menjabat. Kalau ada masukan dari bupati, tetap kami tampung. Nanti kami ajak ngobrol satu-satu," kata Gibran Rakabuming saat di Balai Kota Solo, Selasa (3/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Kan beberapa Bupati inginnya ring road, bukan tol. Ya nanti duduk bareng dulu," jelasnya. Suami Selvi Ananda itu juga mengatakan, adanya penolakan dalam proyek pembangunan lumrah terjadi.
Gibran menilai adanya perbedaan pendapat itu semata-mata untuk kepentingan masyarakat.
"Namanya pro dan kontra itu biasa, bupati ingin yang terbaik untuk kabupaten masing-masing. Nanti kami koordinasi lagi, sama kementerian juga," jelasnya.
Kemudian pada hari Rabu (4/1/2023) ini, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengaku keberatan atas proyek pembangunan jalan tol tersebut. Mirip dengan alasan Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo menolak karena lahan sawah dalam program Lahan Sawan yang Dilindungi (LSD) di wilayahnya bakal terkena dampak dari rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo tersebut.
"Terus terang saya Bupati Sukoharjo bukan menolak, tapi saya keberatan dengan adanya tol ini karena akan mengganggu. LSD kita banyak sekali," kata Etik di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (4/1/2023), dikutip dari laporan Kompas.com.
Apalagi menurutnya, Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten penyanggan pangan di Provinsi Jawa Tengah.
"Dampaknya banyak dari kecamatan Gatak, Mojolaban, Grogol, Bendosari, Nguter itu semuanya hampir LSD-nya kena semua. Kita sebagai penyangga pangan Provinsi Jawa Tengah. Kemudian kalau dibangun tol kami keberatannya nanti untuk pengembangan kota juga terhambat," terang Etik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan banyak LSD di Sukoharjo yang bakal kena dampak dari rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo. Terkait luas lahan LSD di Sukoharjo yang bakal terdampak rencana pembangunan jalan tol tersebut, Widodo mengaku belum mengetahui.
"Statement Ibu Bupati kalau tol kita memang tidak mau. Kalau hanya ring road silakan. Itu LSD semua kok (yang balal kena dampak). Tapi berapa luasannya kita belum tahu," kata Widodo seperti dikutip dari Kompas.com.
(Stefanus/IDWS)