Gempa Bumi 6,4 Magnitudo Guncang Jember, Jawa Timur Pada Selasa Siang. Terasa Sampai Yogyakarta
Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang Jember, Jawa Timur pada Selasa (06/12/2022) pukul 13.07 WIB.
IDWS, Selasa, 6 Desember 2022 - Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa kali ini merupakan gempa tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,70° LS ; 113,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 Km arah Selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km," jelas Daryono pada Selasa (6/12/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.
Akun Twitter BMKG kemudian mengupdate bahwa skala gempa di Jember yang terjadi pada hari ini meningkat menjadi 6,4 skala magnitudo.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," ujar Daryono.
Daryono juga menambahkan bahwa gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI. Skala intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI. Ini artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang di daerah Kuta dan Kuta Selatan.
"Daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI," kata Daryono. Intensitas II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono juga menegaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga artikel ini dirilis, telah terjadi 2 gempabumi susulan.
"Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Daryono.
Daryono juga mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Artikel Asli: Kompas.com