2 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Gempa Cianjur Pada Senin Siang Ini, Warga Diminta Keluar Rumah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan dua warga meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang WIB.
Update pukul 16:39 WIB: Korban Jiwa Gempa Cianjur bertambah menjadi 45 orang.
IDWS, Senin, 21 November 2022 - Selain itu empat warga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Hingga kini tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit. Lalu 1 unit pondok pesantren mengalami kerusakan berat, sedangkan RSUD Cianjur mengalami kerusakan sedang melansir laporan Kompas.com.
Lalu 2 unit gedung pemerintah, 3 unit fasilitas pendidikan, dan 1 tempat ibadah juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Rumah hancur akibat gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022). (Suara.com/istimewa)
Seperti diketahui, gempa bumi magnitudo 5,6 melanda Cianjur. Gempa berpusat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.
Seiring dengan cukup parahnya kerusakan yang dialami berbagai gedung di Cianjur, warga di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur diminta BNPB untuk tidak berada di dalam bangunan.
"Masyarakat di wilayah Sukabumi dan Cianjur sebaiknya jangan memasuki rumah atau perkantoran dulu, terutama yang sudah cukup terdampak," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (21/11/2022) siang, mengutip Suara.com.
Kerusakan akibat gemba Cianjur, Senin (21/11/2022). (Kompas.com/Dok BPBD CIANJUR)
Muhari mengatakan sejak gempa pertama, terjadi getaran susulan enam kali dengan magnitudo di atas 3 yang mana dapat menyebabkan keretakan pada struktur dalam tanah sehingga bisa berakibat fatal bagi permukaan.
Posisi pusat gempa tersebut berada di tengah-tengah Sukabumi dan Cianjur. Namun gempa susulanmya itu bergerak ke utara lebih dekat ke Cianjur.
"Jadi masyarakat memang untuk sementara sebaiknya di luar ruangan dulu sampai gempa susulan dampaknya tidak berasa, atau tidak ada gempa signifikan," kata Abdul Muhari.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com, Suara.com