Kemendag Didesak Intervensi Harga Telur yang Melambung Tinggi
Harga telur di beberapa daerah melambung tinggi hingga mencapai Rp 32.000 per kilogramnya dan memancing reaksi dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).
IDWS, Rabu, 24 Agustus 2022 - Ikappi mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar turun tangan mentintervensi pasar.
"Ikappi meminta kepada Kementrian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan," ujar Ketua Umum DPP Ikappi Abdullah Mansuri dikutip dari Kompas.com mengutip Kontan, Rabu (24/5/2022).
Upaya-upaya yang dimaksud seperti mengumpulkan peternak-peternak atau petelur-petelur besar untuk mencari solusi demi menurunkan harga telur. Mansuri juga menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan belum lama ini yang seolah merendahkan urgensi kenaikan harga telur yang signifikan tersebut padahal seharusnya Mendag mendorong agar harga telur bisa turun.
"Oh itu (harga telur ayam naik) enggak seberapa kok. Jangan diributkan yah," ujar Zulhas di Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Ilustrasi harga telur ayam.(Kompas.com/SHUTTERSTOCK)
"Bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut. Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami, sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," terang Mansuri.
Kenaikan harga kali ini disebut-sebut sebagai kenaikan harga telur paling tinggi dalam sejarah.
Lebih lanjut Mansuri menyampaikan, persoalan kenaikan harga telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Ia menguraikan harga telur naik dari Rp 27.000 per kg menjadi Rp 29.000 per kg, ke Rp 30.000 per kg, bahkan sekarang sampai ke Rp 32.000 per kg hari ini.
"Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya. Jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan pemerintah bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya," pinta Abdullah.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com