Tak Ada Sosialisasi, Para Pedagang di Tasikmalaya Murka Akan Proyek 'Malioboro' yang Halangi Akses Jalan
Para pedagang pertokoan dan kaki lima di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, marah besar karena lubang besar sepanjang ratusan meter yang menutupi akses keluar-masuk kendaraan.
IDWS, Selasa, 19 Juli 2022 - Puluhan toko di jalan tersebut terhalang akses jalannya karena galian proyek pelebaran trotoar pembangunan agar mirip Jalan Malioboro du Yogyakarta. Proyek itu sendiri bertempat di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Yang menjadi sorotan adalah, para pedagang, juru parkir, hingga masyarakat merasa sama sekali tidak mendapat sosialisasi resmi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya. Menurut kesaksian mereka, tiba-tiba alat-alat berat berdatangan dan langsung menggali lubang yang menutup akses jalan toko.
Alat berat kembali masuk tiba-tiba dan diprotes warga terkait pembangunan proyek Malioboronya Tasikmalaya di Jalan Cihideung dan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, senilai total Rp 11 Miliar, Selasa (19/7/2022).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
"Ini gimana, kami pemilik toko di sini gak bisa kemana-mana. Ngeluarin motor pun kami tak bisa, terhalangi galian. Ini galiannya. Gimana ini seenak udelnya saja," jelas Ajeng (45) salah seorang pedagang di jalan tersebut pada Selasa (19/7/2022) pagi WIB, dikutip dari Kompas.com.
Ajeng bersama rekan-rekan pedagang lainnya kebingungan mesti mengadu ke siapa. Pasalnya selama ini, dirinya dan warga merasa tak mendapatkan sosialisasi resmi dan pemberitahuan akan ada pengerjaan proyek sampai menghalangi aktivitas usahanya. Apalagi, dari informasi pekerja proyek, lubang menganga yang menghalangi akses jalan pertokoan akan terjadi selama 3 bulan.
"Tidak ada sosialisasinya mana. Belum selesai selama ini. Tiba-tiba datang alat berat. Kalau dikoordinasikan dengan baik kan sama-sama enak. Bagus tujuannya, tapi gak mengerti kerugian yang dialami kami di sini. Kalau begini terus seenaknya saja. Kita akan turun ke jalan menuntut keadilan. Ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat. Kok proyek seenaknya begini tanpa ada hasil analisa profesional terkait imbasnya," tambah Ajeng sembari membanting benda tumpul ke galian proyek.
Selain akses jalan pertokoan terhalangi, Jalan HZ Mustofa dari Taman Kota sampai ke perempatan Cihideung dihalangi asbes seng yang membuat jalan macet.
Lubang menganga galian proyek Malioboro-nya Tasikmalaya menghalangi akses keluar masuk kendaraan ke pertokoan diprotes para pedagang dan tukang parkir di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Selasa (19/7/2022).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Respon PUTR Kota Tasikmalaya
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengklaim pihaknya hanya mengerjakan proses pembangunan infrastruktur proyek mirip Jalan Malioboro di HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya. Adanya protes masyarakat seperti tukang parkir dan para pedagang saat pengerjaan proyek, Dinas PUTR mempersilahkan warga bertanya ke dinas terkait yang lebih berwenang.
"Kalau untuk penataan (proyek Malioboro-nya Tasikmalaya) itu kan ada beberapa dinas, ada PUTR, Dishub, Indag dan LH. Kami strukturnya, Dishub penataan parkir, Indag PKL dan LH pegetasinya sesuai dengan arahan Pak Wali Kota," ucap Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Wenda Trisnawan seperti dikutip dari Kompas.com.
"Kami bergerak sampai lelang dan sudah ada SPK-nya. Jadi kalau ada yang lain (protes warga) silahkan tanya ke dinas yang berwenang karena sudah ada tim-nya," tambahnha.
Menurut Wenda, pengerjaan kawasan Malioboro-nya Kota Tasikmalaya di dua jalan pusat bisnis perkotaan itu ditargetkan selesai dalam 110 hari atau lebih dari 3 bulan lamanya.
Rencananya pelebaran trotoar menjadi 5 meter kiri dan kanan jalan protokol tersebut akan dipakai untuk para pejalan kaki, bebas parkir dan penataan pedagang kaki lima sesuai peraturan yang berlaku. Adapun penutupan pengerjaan proyek pakai asbes seng di tengah jalan untuk memperlancar proses pengerjaan infrastruktur meski mempersempit arus lalu lintas yang padat di jalan tersebut.
"Dikerjakan (sebelah) kiri dulu. Kenapa ditutup, kalau gak ditutup akan macet. Kalau keberatan parkir itu ada dinas yang menangani. Jadi kalau jawaban itu ada di dinas masing-masing. Target (selesai proyek) 110 hari sejak sekarang, jadi target Oktober selesai," tambah Wenda.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com