Formula E Lancar Digelar, Giring Klaim Itu Berkat Kawalan dari Dirinya dan PSI
Setelah diwarnai perdebatan sengit dan kontroversial hingga ada juga yang konyol, ajang balapan mobil listrkk E-Prix (Formula E) Jakarta 2022 rampung digelar pada Sabtu 4/6/2022) pekan lalu.
IDWS, Selasa, 7 Juni 2022 - Balapan berlangsung sengit antara 3 pebalap, yakni Mitch Evans, Jean-Eric Vergne, dan Edoardo Mortara. Pebalap tim Jaguar Racing, Mitch Evans, menjadi juara setelah menempuh 40 putaran di sirkuit Jakarta International e-Prix Circuit. Sedangkan posisi kedua ditempati Jean-Eric Vergne dari tim Techeetah. Di belakangnya ada Edoardo Mortara dari tim Venturi.
Presiden Joko Widodo turut hadir menyaksikan. Dia bahkan menyerahkan piala bagi sang juara, Mitch Evans. Penyerahan piala juga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Panitia Formula E Ahmad Sahroni.
Jakarta E-Prix merupakan balapan seri ke-9 dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula E 2021-2022. Ajang Formula E kali ini disebut sangat bersejarah karena pertama kali digelar di Asia Tenggara dan hadir di Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyerahkan piala kepada juara Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Mitch Evans keluar sebagai juara Formula E Jakarta.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Hujan kritik dari Giring
Proses penyelenggaraan Formula E diramaikan dengan perdebatan. Polemik lainnya adalah pemindahan lokasi sirkuit yang awalnya akan digelar kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi ke Ancol, hak interpelasi di DPRD DKI Jakarta, hingga hantaman pandemi Covid-19 yang menyebabkan pergelaran Formula E mundur dari rencana awal 2020 ke 2022.
Salah satu pihak yang gencar mengkritik proses pelaksanaan Formula E adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha. Beberapa waktu lalu Giring bahkan sempat bertandang ke lokasi proyek di Ancol, Jakarta Utara, yang kini sudah menjadi sirkuit Formula E. Saat itu Giring memperlihatkan kondisi daerah calon sirkuit yang masih berupa hamparan tanah kosong penuh ilalang dan beberapa bagiannya berlumpur. Video dirinya sempat terperosok di area pembangunan sirkuit juga ia unggah ke media sosial hingga jadi viral. Tak cukup sampai di situ, Giring juga mengkritik adanya sejumlah kambing berkeliaran di lokasi proyek sirkuit.
Berbagai kritik terus dilontarkan kepada Anies dan Sahroni serta pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan itu. Namun, pada akhirnya sirkuit Formula E itu terwujud dan seri balapan bisa digelar tepat waktu dan berakhir dengan lancar.
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha saat ditemui di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Senin (6/6/2022).(KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
Tanggapan Giring usai Formula E digelar
Selepas penyelenggaraan Formula E, Giring menyampaikan pernyataan baru terkait kegiatan itu. Dia mengeklaim Formula E bisa terselenggara karena terus dikawal oleh PSI. Bahkan menurut Giring, peristiwa dia terperosok ke dalam lumpur di lokasi proyek sirkuit Formula E membuat panitia penyelenggara bersemangat.
“Kemarin kita kawal sampai saya kejeblos itu mereka harusnya berterima kasih. Karena waktu itu kalo saya enggak kawal, saya enggak kejeblos ya mungkin mereka akan leha-leha dan acaranya enggak jadi-jadi,” ujar Giring saat ditemui di Gedung Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Senin (6/6/2022), seperti dikutip dari laporan Kompas.com.
“Tapi justru karna saya kejeblos, jadi mereka termotivasi 'oh kita harus tunjukin nih ke bro Giring nih bahwa kita bisa',” ucap mantan vokalis grup band Nidji itu.
Menurut Giring, PSI juga akan terus mengawal keterbukaan penyelenggaraan Formula E dari sisi anggaran yang telah dikeluarkan.
“Saya tetap persoalkan itu, kemarin kan kita sudah lihat Formula E berjalan, terus sekarang kita harus tanya dong itu keuntungannya berapa? Ke rekeningnya? Yang masuk berapa? Terus jumlah budget cost berapa? Untung atau rugi,” papar Giring.
“Kalau untung uangnya dipake buat apa? Terus kalau rugi siapa yang tanggung? Jangan sampai nanti kalau rugi nanti yang nanggung uang pajak saya dan Dea (Dea Tunggaesti Sekretaris Jenderal PSI), Grace (Grace Natalie Wakil Ketua Dewan Pembina) dan masyarakat."