Tragedi Ambruknya Perosotan Kenjeran Park Surabaya, 17 Korban Luka, 1 Anak Diketahui Alami Cacat Permanen
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwik Widyawati mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Kementerian Pariwisata agar mencermati ulang pengajuan berkas perizinan oleh PT Bangun Citra Wisata (BCW) yang menjadi pengelola Kenjeran Park.
IDWS, Jumat, 13 Mei 2022 - Hal ini sebagai buntut dari kejadian perosotan ambrol yang menyebabkan 17 pengunjung terluka pada Sabtu (5/5/2022). Wiwik menyebutkan, pihak pengelola lokasi wisata itu sedang mengajukan perizinan melalui Online Single Submission (OSS).
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi juga, terus kami juga dengan teman-teman di pusat yang terkait OSS-nya agar dicermati kembali," ucap Wiwik saat dikonfirmasi di Kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (9/5/2022), dikutip dari Kompas.com.
Lokasi kejadian ambrolnya perosotan di Kenjeran Park Surabaya yang menelan belasan korban, Sabtu (7/5/2022).(KOMPAS.COM/MUCHLIS)
Wiwik juga akan mengambil langkah terkait dengan kelayakan wisata yang ada di Surabaya setelah insiden perosotan ambrol di Kenjeran Park ini. Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil dari tim Labfor Polda Jatim yang sedang menelusuri penyebab ambrolnya perosotan tersebut. Sejauh ini diketahui bahwa perawatan wahana permainan di Kenjeran Park terakhir kali dilakukan pada 2019 silam.
Salah satu korban, yakni remaja berinisial S (17) mengalami kelumpuhan permanen akibat jatuh dari tragedi perosotan ambruk Kenjeran Park. Ayah S, AMS (48) diberitahu oleh dokter akan kondisi anaknya enam hari usai tragedi terjadi.
"Anak saya yang satu ini dikasih kabar cacat permanen karena kedua bagian kakinya yang bermasalah, Insya Allah harus pakai kursi roda," kata AMS lirih, saat ditemui di RSUD, Jumat (13/5/2022) dikutip dari Kompas.com.
Petugas mengamati lokasi ambrolnya perosotan Kenjeran Park Surabaya, Sabtu (7/5/2022).(Kompas.com/Dok Istimewa BPBD Kota Surabaya)
S adalah satu dari tiga anak AMS yang jadi korban ambruknya perosotan Kenjeran Park. Satu anak lainnya mengalami patah tangan sedangkan satunya lagi mengalami patah kaki kiri.
Mirisnya lagi, AMS tidak tahu bagaimana harus memberitahukan kenyataan pahit tersebut kepada S. Hingga berita ini ditulis, AMS mengaku belum memberitahu S bahwa ia telah mengalami cacat permanen.
(Stefanus/IDWS)