Pria di Medan Terekam Tolak Bayar e-Parking dan Ancam Patahkan Leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution
Seorang pria di Medan jadi viral setelah terekam menolak membayar e-parking dan bahkan sesumbar ancaman terhadap Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
IDWS, Senin, 25 April 2022 - Video pria berkacamata yang menolak membayar e-parking itu tersebar di media sosial dan jadi viral. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @memomedsos. pada Minggu (24/4/2022).
Dari video tersebut, pria dalam mobil itu menolak membayar e-parking dan hanya mau membayar secara tunai. Akan tetapi petugas parkir menolak bayaran cash itu dan menjelaskan bahwa ia harus membayar secara digital dengan e-Toll karena sudah merupakan program dari Pak Bobby (Bobby Nasution, Wali Kota Medan).
Namun pria itu, yang sepertinya tidak mengetahui bahwa "Pak Bobby" yang dimaksud adalah Wali Kota Medan, berteriak kepada petugas parkir untuk memanggil Pak Bobby yang ia kira adalah bos dari petugas parkir itu. Pria berkacama itu bahkan mengancam akan mematahkan leher Pak Bobby atau petugas parkir itu.
Pria di Kota Medan yang menolak membayar e-parking dan ancam akan patahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution. (Instagram @memomedsos)
Untuk diketahui, pembayaran parkir secara elektronik (e-parking) merupakan kebijakan yang dikeluarkan Bobby Nasution ketika menjabat sebagai Wali Kota Medan. Ada sejumlah ruas jalan di Kota Medan yang sudah menerapkan pembayaran parkir jenis ini.
Melansir pemberitaan Kompas.com, Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Nikmal Fauzi Lubis membenarkan kejadian viral di media sosial itu. Menurut kesaksian Nikmal, insiden itu terjadi di pinggir Jalan Rahmadsyah, Medan, sekitar pukul 15.30 WIB pada hari Sabtu (23/4/2022).
Setelah kejadian tersebut, malamnya petugas Dishub Kota Medan melaporkan kejadian tersebut Polsek Medan Kota. Nikmal mengatakan, hingga saat ini kasus tersebut sedang tahap pengembangan di Polsek Medan Kota.
"Mungkin berdasarkan ini, dari hasil pantauan kita diduga dia bukan berasal dari Sumatera Utara dari logat bahasanya dan pelat kendaraannya," ujarnya.
Pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya tidak patut jika seseorang melakukan penolakan dengan cara memaki apalagi sampai mengancam.
"Pendapat kita, perkataan seperti itu memang sangat disesalkan, karena kita sebagai orang ketimuran seharusnya bisa jangan sampai memaki apalagi mengarah ke pengancaman seperti itu," jelasnya
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Instagram @memomedsos, Kompas.com