Ini Rincian Data 6 Juta Pasien di Server Kemenkeu yang Diduga Bocor
Data dari 6 juta pasien di server Kementerian Kesehatan (Kemenkeu) diduga bocor dan dijual ke internet. Apa saja detil data-data yang diduga bocor itu?
IDWS, Jumat,7 Januari 2021 - Seperti yang sudah dilaporkan sebelumnya, data 6 juta pasien di server Kemenkeu tersebut diduga bocor dan dijual di Raid Forums oleh seseorang yang menggunakan nama akun "Astarte".
Data tersebut diklaim memiliki ukuran file sebesar 720 GB dan berisi rekam medis pasien dari rumah sakit besar di seluruh Indonesia. Dari total data 720 GB itu, Astarte memberikan sampel data sebesar 3,26 GB yang bisa diunduh secara gratis. Selain itu, Astarte juga memberikan tautan yang mengarah ke sebuah video demo. Video itu menampilkan isi data rekam medis dari jutaan pasien yang diduga berasa dari server pusat Kemenkes.
Namun, penjual tidak memberikan keterangan secara spesifik terkait harga jual dari data tersebut dalam unggahannya. Ia hanya menyebut bahwa pembelian data dapat dilakukan menggunakan mata uang kripto (BTC) atau Monero (XMR). Adapun data rekam medis yang diduga dicuri dan dijual di forum online Raid Forums adalah sebagai berikut:
- Data hasil pemeriksaan radiologi
- Data foto dan identitas pasien pemeriksaan radiologi
- Data hasil CT Scan
- Data hasil tes Covid-19 Data hasil rontgen (X-ray)
- Data nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan Rontgen
- Data hasil pemeriksaan jantung
Tanggapan Kemenkes dan Kominfo
Atas kejadian ini, Kemenkes serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan tanggapan. Jubir vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sedang menelusuri dugaan kebocoran data.
"Sedang ditelusuri," kata Nadia melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (6/1/2022).
Semetara itu, juru bicara Kominfo,Dedy Permadi mengatakan, Menkominfo, Johnny G Plate telah meminta jajaran terkait untuk berkomunikasi dengan Kemenkes secara intensif dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dedy menambahkan bahwa Kemenkes juga tengah melakukan langkah-langkah internal terkait kasus dugaan kebocoran data enam juta pasien yang tersimpan di server Kemenkes.
"Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi, termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Dedy dalam keterangan resmi seperti dikutip dari KompasTekno.
Di sisi lain, Alfons Tanujaya, pengamat keamanan internet dari Vaksin.com menilai, kebocoran data rekam medis dapat menimbulkan kerugian bagi pasien. Alfons mengatakan jika data rekam medis bocor, pasien dengan penyakit kronis tertentu dapat terancam psikisnya. Orang akan dengan mudah mengetahui riwayat penyakit yang diderita pasien tersebut, kemudian pasien tersebut bisa saja jadi dikucilkan hingga kehilangan pekerjaan. Selain itu, data identitas pasien dalam rekam medis yang turut bocor bisa menjadi sasaran eksploitasi.
Gambar fitur: Shutterstock