Warga Pandeglang Marah Kepala Dispora Permasalahkan Kembalian Uang Hadiah Panjat Tebing Rp.1000
Masyarakat Pandeglang rupanya tidak terima atas kasus para pemenang lomba panjat tebing di Bupati Cup yang nilainya sangat kecil, sehingga warga pun mendatangi Kantor Sekretaris Daerah (Setda) Pandeglang untuk mengembalikan uang Rp.1000 yang dipermasalahkan Kadispora Dadan Saladin beberapa waktu lalu.
IDWS, Senin, 20 Desember 2021 - Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, nominal hadiah bagi lomba pajat tebing tersebit dinilai terlalu kecil dan dianggap tidak menghargai jerih payah serta resiko yang ditempuh para peserta untuk lomba sekelas Bupati Cup.
Bahkan hadiah Rp 95.000 bagi Juara III disebut kelebihan Rp.1000 dan harusnya dikembalikan menurut Kepala Dispora Pemkab Pandeglang Dadan Saladin.
“Juara satu kan Rp225 ribu, juara dua Rp175 ribu, dan juara tiga Rp100 ribu. Nah, itu semua kena pajak 6 persen. Tapi untuk juara tiga kan dikasihnya Rp 95 ribu, harusnya Rp 94 ribu. Ada kelebihan iseribu. Potongan pajak itu harus dikembalikan lagi ke kami," katanya kepada Tangerangonline.id.
Foto amplop berserta nominal hadiah bagi para pemenang lomba panjat tebing Bupati Cup Pandeglang. (Facebook/Guludug Tipi)
Setelah kasus tersebut jadi viral di dunia maya, warga pun mendatangi Kantor Sekda Pandeglang untuk "mengembalikan" uang Rp.1000 yang disentil Dadan Saladin.
Dari laporan detikcom pada Senin (20/12/2021), warga datang dengan membawa beragam tulisan kecaman terhadap penyelenggaran Bupati Cup tahun ini. Di antaranya, tulisan sindiran yang berisi 'Nih Duit Rp 1.000 Kembalian' lengkap dengan uang seribu rupiah yang ditempel di atas sebuah karton berwarna kuning.
"Kedatangan kami sebagai bentuk kecaman terhadap Kadispora Pandeglang sekaligus mengembalikan uang kelebihan untuk bayar pajak negara yang sudah dia ungkit dalam acara Bupati Cup," kata warga bernama David Amanda ditemui di Pandeglang, Banten, Senin (20/12/2021).
"Miris ketika mengetahui atlet berprestasi di Pandeglang diberikan penghargaan tidak begitu layak bahkan cuma berupa uang Rp 95 ribu, ditambah harus mengembalikan duit kelebihan seribu rupiah. Makanya, ini kami lakukan supaya atlet tidak terbebani dengan hutang yang disebut oleh Kadispora sebagai pajak untuk negara itu," ucap warga lainnya, Agung Lodaya.
Setelah melakukan aksi protes di depan gedung Setda Pandeglang, warga lalu masuk ke dalam gedung untuk menyerahkan uang pengganti yang diungkit Kadispora tersebut. Uang itu kemudian mereka berikan ke staf Bupati Irna Narulita di ruangannya.
Aksi serupa sebelumnya juga dilakukan oleh Direktur Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp) Uday Suhada. Warga kelahiran Menes, Pandeglang ini datang sembari membawa uang koin pecahan Rp 500 yang disimpan di dalam amplop berwarna coklat untuk diserahkan langsung kepada Kadispora Dadan Saladin di kantornya.
"Saya datang untuk merespons pernyataan pak kadis bahwa dari uang Rp 95 ribu diantaranya yang diberikan hadiah itu terhadap mereka yg mendapatkan juara, bapa menyebutkan seribu rupiah harus dikembalikan kepada negara sebagai pajak. Dan hari ini saya mengembalikan uang seribu rupiah itu sebagai bentuk tanggung jawab moril saya kepada anak-anak yang mendapat juara Bupati Cup kemarin," kata Uday.
Warga Pandeglang protes terkait hadiah panjat tebing Bupati Cup yang jadi viral. (Foto: Rifat Alhamidi/detikcom)
Bupati Pandeglang minta audit Kegiatan Dispora Bupati Cup 2021
Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta inspektorat agar mengaudit kegiatan Bupati Cup 2021 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) beberapa waktu lalu.
Mengutip laporan tangerangonline.id, hal itu dikatakan Irna Narulita saat memberikan pengarahan dalam apel di halaman Kantor Bupati Pandeglang, Senin (20/12/2020).
Kegiatan itu, ia minta audit lantaran mencatut dan mencoreng nama jabatannya dengan memberikan penghargaan kepada para atlet yang tidak layak dengan jumlah Rp 45 ribu hingga Rp 95 ribu.
“Kasih hadiah kok repot, inspektur inspektorat audit!” tegas Irna meminta inspektorat.
Ia pun terlihat kesal saat mengungkapkan bahwa Dispora tidak melakukan komunikasi dan koordinasi terkait kegiatan itu kepada dirinya.
“Yang tolol bupatinya atau yang tolol kadisnya? Mencoreng nama baik bupati. Ada kegiatan itu ibu nggak tahu konsul kegiatan itu juga nggak,” tukas Irna dengan kesal.
Ia juga heran penghargaan yang diberikan untuk para atlet begitu tidak layak. Hal itu seperti tidak menghargai para atlet yang sudah membawa prestasi untuk nama baik Pandeglang. Ia pun meminta inspektorat untuk mengaudit kegiatan tersebut. Ia juga akan mengevaluasi kinerja Dispora Pandeglang yang melakukan kegiatan tanpa koordinasi dan komunikasi.
“Selama saya jadi bupati tidak pernah saya tidak menghargai para atlet atlet yang membawa nama baik dengan pialanya. Sudah saya berikan peringatan tadi, saya copot Kadispora. Nama baik saya tercoreng,” tegasnya.
Terhadap persoalan ini, Irna juga akan menambahkan hadiah untuk para atlet dan memberikan perhatian kepada pengurus cabang olahraga. Ia juga mengingatkan untuk jajaran di bawahnya untuk dapat menggandeng pihak swasta bila anggaran yang dirasa tak mencukupi.
“Semua kesalahan saya ambil alih walaupun yang salah kepala dinas. Jadi saya tambahkan penghargaan hadiahnya. Klo ga ada uang dia bisa gandeng dong CSR,” tuturnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikcom, tangerangonline.id