Pemerintah Resmi Isolasi Wisma Atlet Pasca Ditemukannya Pasien Pertama Omicron di Indonesia
Pemerintah resmi mengisolasi Wisma Atlet Kemayoran setelah munculnya kasus pasien pertama varian omicron Indonesia di sana.
IDWS, Jumat, 17 Desember 2021 - Maka dari itu pemerintah saat ini telah membuka tempat cadangan bagi karantina pasien COVID-19. Hal itu disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganganan COVID-19 Letnan Jenderal Suharyanto.
“(Tempat cadangan) ini adalah Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara sebagai tempat karantina terpusat bagi pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar atau mahasiswa, serta aparatur sipil negara (ASN),” terang Suharyanto seperti dimuat laman covid19.go.id, Kamis (16/12/2021), mengutip Kompas.com.
Tempat cadangan yang dipilih adalah Rusun Nagrak karena memiliki kapasitas kamar tidur lebih dari 4.000 unit. Pemilihan tempat cadangan karantina itu dilakukan menyusul kebijakan isolasi Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penularan varian Omicron ke level komunita usai Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunardi Sadikin mengumumkan ditemukannya pasien positif varian Omicron di Wisma Atlet pada Kamis (16/12/2021) kemarin.
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat mengumumkan per Selasa (26/1) pukul 15.55 WIB, terdapat penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 13.094 orang sehingga total telah mencapai 1.012.350 kasus di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat koordinasi (rakor) yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan serta Menkes Budi Gunardi.
Suharyanto memaparkan, pemerintah juga telah menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) tambahan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta untuk ditempatkan di Rusun Nagrak. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan nakes yang ada di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Lebih lanjut, Suharyanto meminta setiap pasien yang sudah selesai karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 14 hari untuk terus memantau kondisi kesehatan masing-masing.
“Apabila terjadi gejala, segera melapor kepada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah masing-masing,” pintanya.
Tidak lupa, Suharyanto meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada dengan melakukan vaksinasi dan memperketat protokol kesehatan (prokes), terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diprediksi akan penuh mobilitas.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT