14 Orang Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru, 8 Di antaranya Sudah Diidentifikasi
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) mengakibatkan duka mendalam karena mengakibatkan korban jiwa mencapai belasan nyawa.
IDWS, Senin, 6 Desember 2021 - Gunung Semeru di Kabupaten Malang, Jawa Timur, erupsi pada hari Sabtu pekan lalu kurang lebih pukul 15.00 WIB, memuntahkan lahar dingin serta guguran awan panas dan abu. Sayangnya erupsi itu memakan korban jiwa mencapai 14 orang.
“Per pukul 17.30 WIB ini jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini berjumlah 14 orang,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam jumpa pers seperti dikutip dari Kompas.com hari Senin (6/12/2021) melansir Antara.
Dari 14 korban jiwa tersebut, dua di antaranya berasal dari Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Material awan panas guguran Gunung Semeru yang merusak rumah warga di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh, serta asap pekat berwarna abu-abu yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan materi.(KOMPAS.com/ANDI HARTIK)
Jenazah tersebut ditemukan oleh relawan Baret Rescue Gerakan Pemuda Nasdem Jember saat menyisir di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” ucap Ketua Baret Nasdem Jember David Handoko Seto, Minggu.
Selain itu, tim relawan juga menemukan beberapa jenazah yang diduga penggali pasir di Kecamatan Pronojiwo. David menerangkan, timnya juga melihat sejumlah jenazah yang terjebak di dalam truk.
Rinciannya yaitu 35 orang menderita luka berat dan 21 lainnya mengalami luka ringan.
Identitas korban jiwa
Melansir pemberitaaan Tribunnews pada Senin (6/12/2021), berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI, terdapat 62.084 orang yang terdampak oleh erupsi Gunung Semeru pada Sabtu pekan lalu.
Petugas penyelamat mengangkut korban di kawasan tertutup abu vulkanik di desa Sumber Wuluh di Lumajang pada 5 Desember 2021, setelah letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP)
Mengutip KompasTV, jumlah pengungsi mencapai 902 orang dengan rincian 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo. Sebanyak 409 orang lainnya tersebar di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara itu 188 orang mengungsi di empat titik yang terdir idari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Adapun sebagian dari korban jiwa telah berhasil diidentifikasi. Berikut ini hasilnya:
Kecamatan Pronojiwo
- Poniyem (50), warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
- Bawon Triono (33), Curah Kobokan, Desa Supiturang;
- Yatifa, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
- Luluk, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
- Edy, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang.
Kecamatan Candipuro
- Dafa (14), warga Kajar Kuning;
- Siti (40), warga Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh;
- Besut (50), warga Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com, Tribunnews