Ketua KPI Himbau Stasiun Televisi Tidak Perlu Sensor Kartun
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI, Agung Suprio angkat berbicara mengenai permasalahan sensor di Tanah Air. Ia meminta seluruh stasiun televisi untuk berhenti menyensor film kartun.
IDWS, Sabtu, 11 September 2021 - Hal ini dikatakan Agung dalam acara podcast Deddy Corbuzier. Dalam kesempatan ini, ia meminta agar film kartun ditampilkan apa adanya tanpa sensor.
"Jadi gue meminta di forum ini, kepada semua industri penyiaran televisi untuk tidak memblur kartun atau mensensor kartun. Tampilkan apa adanya," tegas Agung dalam video seperti dikutip Suara.com, Jumat (10/9/2021).
Agung menegaskan, KPI selama ini tidak pernah memerintahkan stasiun televisi untuk menyensor kartun. Ia pun mengakui kaget saat ada patung yang diblur di tayangan televisi.
"Kalau kartun diblur itu bukan perintah KPI. Gue juga kaget. Kaget bro, waktu ini gini, ada patung diblur. Itu bukan perintah KPI. Itu TV nya sendiri yang ngeblur. Jadi TV nya sendiri, kaget juga gue. Itu kasus lama sih," kata Agung.
Tak sampai di situ, Agung juga semakin kaget saat karakter kartun ikut diblur. Karakter yang dimaksud adalah Shizuka yang mengenakan bikini di film kartun Doraemon.
Agung syok saat Shizuka diblur karena mengenakan bikini. Ia pun menegaskan dihadapan Deddy Corbuzier bahwa itu bukan perintah KPI, melainkan inisiatif pihak televisi sendiri.
"Dia bilang, pak ketua ini kerjaan siapa? Waktu itu gue di acara TV. Ini bukan kerjaan kita. Kaget juga, Shizuka pakai bikini disensor dan diblur. Gue itu kaget banget. Itu bukan KPI," jelasnya.
Karena itu, KPI meminta agar stasiun televisi berhenti menyensor film-film kartun. Secara pribadi, Agung mengaku dirinya ikut jengkel melihat banyak film kartun yang diblur.
"Jadi ada kemandegan di televisi, di dalam forum ini supaya mereka mendengar melihat dan kemudian mengubah tidak lagi mengeblur kartun," ucap Agung.
"Kalau gue lihat kartun-kartun itu produk lama sih bro. Didaur ulang terus dikasih lihat nih KPI. Jengkel juga gue lama-lama," lanjutnya.
Kartun Doraemon di mana karakter Shizuka diblur oleh televisi lokal. (Stronic.me)
Deddy Corbuzier sendiri mengungkapkan kemungkinan pihak televisi takut dengan teguran KPI. Hal itu langsung dibantah oleh Agung.
Pasalnya, KPI selama ini sudah mengadakan pelatihan bagi karyawan televisi mengenai penyensoran. Hal ini dilakukan agar mereka bisa membedakan mana yang bisa disensor dan mana yang tidak.
"Katanya sih begitu (televisi takut). Tapi kita kan punya sekolah P3SPS. Setiap tahun ada, jadi televisi mengirim karyawannya," beber Agung.
"Dengan tujuan karyawannya itu paham apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan. Supaya dia bisa jadi editing, sebelum tayang dia amati. Kan itu tujuannya," pungkasnya.