Sakit Hati, Wanita asal Jakarta Nekat Bayar Eksekutor Untuk Begal dan Culik Sopir Taksi Online di Makassar
Seorang pengusaha wanita asal Jakarta berinisial NA (31) terungkap sebagai dalang aksi penculikan dan begal mobil milik seorang pengemudi taksi online di Makassar, Sulawesi Selatan.
IDWS, Senin, 30 Agustus 2021 - Sebuah video di media sosial jadi viral di internet, yang memperlihatkan seorang pria ditemukan di sebuah bukit di Gorontalo dengan kondisi mengalami luka lebam dan diikat. Orang itu belakangan diketahui sebagai korban penculikan dan begal.
Mobil korban ditemukan di hutan di sekitar Jembatan Barombong, Makassar, setelah Polisi menginterogasi NA selaku otak aksi penculikan dan perampokan tersebut. Namun saat ditemukan, kondisi mobil tersebut sudah tidak normal. Warna cat mobil tersebut telah dirubah dan aksesoris di dalamnya telah diambil.
NA yang merupakan seorang penguasah di Jakarta, dibekuk polisi karena menjadi otak dibalik aksi penculikan dan perampokan dari korban di video viral tersebut. NA bahkan merogoh kocek hingga Rp 70 juta untuk memerintahkan tiga orang stafnya mencari eksekutor yang mau beraksi di Makassar.
"Jadi (3 staf) laki laki ini, mencari orang yang berada di Makassar untuk melakukan aksi (penculikan dan perampokan)," ujar Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Afhi Abrianto, kepada wartawan, Minggu (29/8/2021), seperti dikutip dari detikcom.
Dari uang sebesar Rp 70 itu, masing-masing stafnya diberi Rp 10 juta untuk menemukan eksekutor, di mana Rp 40 juta sisanya digunakan sebagai imbalan bagi eksekutor.
Kronologi pembegalan dan penculikan
Selain membekuk pelaku, polisi menyita barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk mengancam sopir taksi online tersebut. Dari hasil interogasi, para pelaku ini memiliki peran berbeda-beda.
"Untuk peranan dari tiga orang tersebut, satu, menjadi eksekutor. Eksekutor ini yang menodong pelaku saat sedang makan di rumah makan. Yang kedua adalah sopir mobil yang dibawa pelaku. Yang ketiga, ikut mendampingi dari si pelaku ini membawa korban ke Gorontalo," ucap Afhi.
Sedangkan untuk bayaran yang diberikan oleh otak penculikan dan perampokan kasus ini menjanjikan uang puluhan juta rupiah kepada pelaku. Uang ini dibayarkan secara bertahap, sebelum dan setelah mereka beraksi.
"Dari hasil interogasi kami, pihak mereka mengakui ada dana yang disiapkan oleh yang menyuruh. Mereka terima Rp 40 juta untuk melakukan pekerjaan ini, di mana Rp 30 juta diterima di awal dan Rp 10 juta diterima setelah mengeksekusi," jelas Afhi.
Kronologi penangkapan komplotan begal dan penculikan
Setelah membegal korban, para pelaku menculik dan membuang korban ke perbatasan Provinsi Gorontalo lantaran mendapat perintah dan dijanjikan bayaran oleh NA. Ketiga pelaku itu dibekuk setelah Unit Jatanras Polrestabes Makassar mendapatkan laporan dari korban dan menyelidiki kasusnya. Setelah dilakukan pencarian, ketiga pelaku pun dibekuk di rumah masing-masing di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel.
NA (depan, paling kanan) bersama tiga stafnya setelah dibekuk polisi. (detikcom/istimewa)
"Unit Jatanras Polrestabes Makassar berhasil mengamankan tiga orang yang diduga pelaku dari kasus penculikan dan pencurian terhadap salah satu warga Makassar sopir taksi online di daerah Makassar," kata Afhi.
Dari tiga eksekutor tersebut, polisi kemudian berhasil menangkap tiga staf NA secara terpisah di Jakarta. Kemudian dari mereka, polisi kemudian membekuk NA selaku otak dari aksi begal dan penculikan terhadap sopir taksi online di Makassar tersebut.
Motif NA nekat membayar orang untuk menculik korban: Sakit hati
Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah mengatakan pelaku melakukan aksinya karena sakit hati. Namun belum dilaporkan lebih lanjut apa penyebab yang bikin pelaku sakit hati.
"Pelaku sakit hati kepada korban," kata Nasrullah.
Dari interogasi awal pelaku tersebut diketahui mengenal korban. Namun, kemudian terjadi permasalahan antara keduanya yang hingga kini masih belum disampaikan oleh pihak kepolisian.
"Dari interogasi awal itu, mereka (pelaku dan korban) sebelumnya sudah kenal selama satu tahun terakhir. Kemudian ada masalah antara keduanya," ujarnya.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: detikcom